AIR BEKAS PEMANDIAN JASAD RASULULLAH SAW

AIR BEKAS PEMANDIAN JASAD RASULULLAH SAW.

Salah seorang santri Rubath Tarim li al-Habib Salim bin Abdullah asy-Syathiri, Ustadz Mochammad Nuzulul Bawwakiel Muttaqien, suatu hari mengkisahkan tentang “Air pemandian Rasulullah Saw.”
Alkisah, asy-Syaikh al-Fadhil Mutwalli asy-Sya’rawi pernah diundang untuk menghadiri sebuah acara muktamar di Arab. Dalam majelis muktamar tersebut, asy-Syaikh mengajukan pertanyaan yang tidak pernah disangka oleh semua hadirin, terutama pimpinan muktamar. Beliau bertanya: “Ke manakah air bekas pemandian jenazahnya Rasulullah Saw.?”
Semua hadirin seperti terbungkam, tidak ada satu pun ulama yang menjawabnya. Hingga pimpinan muktamar berkata: “Ya Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi, pertanyaan ini perlu jawaban dan pembahasan. Aku akan menjawabnya pada pertemuan mendatang.”
Sepulang dari muktamar, pemimpin majelis muktamar itu menjadi gelisah. Dengan segala kemampuannya dicarilah dalalah dan kisah atau riwayat yang menunjukkan tentang “Ghusalah”, air bekas pemandian jasad Rasulullah Saw. itu.
Namun semua kitab pun tanpa bergeming dan enggan memberikan jawban. Di tengah kecapekannya, tertidurlah pemimpin majelis muktamar itu. Dan di dalam mimpinya ia bertemu Rasulullah Saw. yang sedang bersama seorang lelaki agung, membawa sebuah qindil (lentera). Sang pemimpin muktamar sangat senang sekali dan berkata: “Ya Rasulullah, ke manakah air bekas pemandian jasad Tuan Saw.?”
Rasulullah Saw. tersenyum dan menjawab: “Bertanyalah kepada shahibul qindil” (sembari menunjuk lelaki yang membawa lentera).
Maka bertanyalah sang pemimpin majelis muktamar kepada lelaki itu, dan dijawab dengan suara yang halus dan jelas: “Air bekas pemandian jasad Rasulullah Saw. naik ke langit, kemudian turunlah air itu ke bumi. Tidak akan jatuh percikan air itu di bumi kecuali Allah menjadikannya sebuah masjid.”
Terbangunlah sang pemimpin muktamar itu dengan wajah berseri dengan ditemukannya jawaban dari pertanyaan Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi. Dan ketika pertemuan muktamar dilanjutkan, sang pimpinan muktamar itu berkata kepada Syaikh asy-Sya’rawi: “Aku telah menemukan jawaban dari pertanyaan Anda ya Syaikh.”
Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi menyahut: “Apakah itu jawaban dari shahibul qindil?”
Pemimpin muktamar itu bertanya: “Apakah Anda mengetahuinya?”
Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi berkata: “Akulah shahibul qindil itu.”
Silakan halal dicopas atau dishare. Mari bacakan surat al-Fatihah dan shalawat, Allahumma shalli wasallim wabarik 'ala Sayyidina Muhammadin wa'ala Aalihi wa Shahbihi ajma'in.

SUMBER

Puisi Gus Mus (KH.Musthofa Bisri) menyindir pemahaman wahabi



Puisi Gus Mus (KH.Musthofa Bisri) menyindir pemahaman wahabi.

KAU INI BAGAIMANA ATAU AKU HARUS BAGAIMANA ?
* Aku pergi tahlil, Kau bilang itu amalan jahil…
* Aku baca Shalawat burdah, Kau bilang itu bid’ah…
LALU AKU HARUS BAGAIMANA?
* Aku bertawasul dengan baik, Kau bilang aku musyrik…
* Aku ikut majelis dzikir, Kau bilang aku kafir…
LALU AKU HARUS BAGAIMANA?
* Aku sholat pakai lafadz niat, Kau bilang aku sesat…
* Aku mengadakan maulid ,kau bilang tak ada dalil yg valid…
* Aku gemar berziarah, Kau bilang aku alap-alap berkah…
* Aku mengadakan selametan, Kau bilang aku pemuja setan…
LALU AKU HARUS BAGAIMANA ?
* Aku pergi yasinan, Kau bilang itu tak membawa kebaikan…
* Aku ikut tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjauhi…
YA SUDAHLAH ….. AKU IKUT KALIAN ….
* Kan kupakai celana cingkrang biar kau senang…
* Kan kupanjangkan jenggot agar dikira berbobot…
* Ku hitamkan jidad agar dikira ahli ijtihad…
* Aku akan sering menghujat biar dikira hebat…
* Aku akan sering mencela biar dikira mulia…
YA SUDAHLAH … aku pasrah pada Allah yg kusembah…

SINGA PUN TUNDUK KEPADA HABIB UMAR BIN HAFIDZ

SINGA PUN TUNDUK KEPADA HABIB UMAR BIN HAFIDZ

“Dakwah Al-Habib Umar bin Hafidz di Afrika
Dihadang oleh Singa!”
Suatu saat al-Habib Umar bin Hafidz ingin
melakukan perjalanan dakwah ke pedalaman Afrika.
Ketika itu beliau ditemani oleh seorang muallaf
bernama Khomis. Khomis adalah salah satu diantara
orang-orang yang masuk Islam melalui perantara
tangan al-Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad
dan sering membantu kegiatan dakwah beliau selama
di daerahnya.
Pedalaman Afrika yang ingin dikunjungi oleh
al-Habib Umar harus melewati hutan belantara, yang
mana hutan belantara Afrika terkenal akan hewan
buasnya. Tapi dengan mantap Habib Umar bin Hafidz
memberikan isyarat untuk segera berangkat.
Dimulailah perjalanan dakwah beliau. Sebelum
masuk ke dalam hutan, beliau beserta rombongan
dihentikan oleh beberapa orang polisi yang sedang
berjaga di sebuah pos dekat dengan hutan yang ingin
dilalui oleh al-Habib Umar. Mereka hendak
memperingatan agar al-Habib Umar tidak memasuki
hutan karena hari sudah malam. Ditakutkan beliau
dan rombongan akan diserang oleh beberapa hewan
buas yang keluar untuk mencari mangsa di saat
malam tiba.
Al-Habib Umar pun keluar dari mobil yang
ditumpanginya dan berdiri di samping mobil tersebut.
Serta merta al-Habib Umar memerintahkan seseorang
untuk menggelar tikar di dekat mobil dan
memerintahkan rombongan untuk membaca Maulid
al-Habsyi (Simthud Durar). Pembacaan maulid pun
dimulai. Karena para polisi yang berjaga di pos itu
beragama Kristen, mereka pun hanya bisa menonton
dari kejauhan.
Setelah pembacaan maulid selesai, al-Habib
Umar mendapat isyarat untuk melanjutkan perjalan
malam itu juga. Para polisi itu tetap berusaha untuk
mencegahnya, tapi al-Habib Umar bersikeras ingin
melanjutkan perjalanannya. Para polisi pun kalah
argumen dan berinisiatif untuk mengikuti al-Habib
Umar dari belakang menggunakan mobil lain, takut
kalau tejadi apa-apa dengan al-Habib Umar dan
rombongan.
Di tengah perjalanan hal yang
dikhawatirkanpun terjadi. Di depan mobil yang
ditumpangi oleh al-Habib Umar, muncul seekor singa.
Ketika itu al-Habib Umar duduk di kursi depan.
Mulailah singa itu mengitari mobil tersebut. Walaupun
demikian sang Habib tetap tenang, berbeda dengan
rombongan lain yang mulai menunjukkan rasa
ketakutannya.
Tak lama kemudian singa itu berhenti di depan
jendela sebelah tempat duduk al-Habib Umar, lalu
menaikkan kaki depannya ke atas jendela. Al-Habib
Umar pun tetap tenang tanpa menunjukkan rasa
ketakutan sedikitpun. Lalu beliau berkata kepada
supir: “Turunkan jendela ini!”
Supir pun menjawab dengan ketakutan: “Ya
Habib, ini singa!”
Tapi al-Habib Umar tetap ingin agar dia
menurunkan jendela tersebut. Kaca jendela pun
diturunkan.
Dan Suatu kejadian menakjubkan pun terjadi,
al-Habib Umar mengajak bicara singa tersebut! “Hai
singa! Kami ini adalah utusan Rasulullah Saw.”
Kemudian al-Habib Umar mengambil sebuah
pisang dan memberikannya kepada singa itu. Singa
yang biasanya makan daging, kali ini mau memakan
pisang yang diberikan al-Habib Umar. Setelah
memakan pisang itu, singa mengangguk-anggukkan
kepalanya lalu pergi meninggalkan al-Habib Umar dan
rombongan. Perjalanan pun kembali dilanjutkan. Tak
lama kemudian al-Habib Umar dan rombongan sampai
ke tempat tujuan.
Setelah menyaksikan kejadian yang luar biasa
itu, para polisi yang sebelumnya beragama Kristen
itupun ingin mengikrarkan diri mereka untuk masuk
agama Islam. Ternyata kejadian yang mereka saksikan
menjadi sebab hidayah Allah Swt. yang ingin
mengembalikan mereka ke dalam pelukan Islam.
Diculik dan diedit dari tulisan KH. Mukhlas Noer
(Ketua Ponpes Lirboyo Kediri).
Kisah ini juga pernah
disinggung oleh almarhum al-Habib Mundzir bin Fuad
al-Musawa.

ISLAM NUSANTARA MENURUT HABIB MUHAMMAD LUTHFI BIN YAHYA



ISLAM NUSANTARA MENURUT
MAULANA AL HABIB MUHAMMAD LUTHFI BIN YAHYA


Sebenarnya maksudnya Islam di Nusantara, bukan
merupakan ajaran atau aliran sendiri. Jadi bagaimana
mewarisi Islam yang telah digagas atau dikembangkan para
wali-wali dulu. Islam di belahan bumi Indonesia itu punya
karakteristik sendiri yang unik. Kalau saja Wali Songo itu
tidak coba beradaptasi dengan lingkungan sekitar ketika
Hindu dan Budha masih menjadi agama mayoritas, mungkin
kita tidak bisa menyaksikan Islam yang tumbuh subur seperti
sekarang ini.
Inti Indonesia adalah terletak pada rasa persatuan dan
kesatuan. Rasa inilah yang agaknya menjadi barang mahal
dan sulit sekarang ini. Rasa itu sesungguhnya yang
membingkai keberadaan NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia). Karenanya tugas kita bagaimana terus menjaga
NKRI ini dan mengukuhkan Persatuan Bangsa dan Negara.
Indonesia itu tidak disukai kalau ekonominya maju. Karenanya
selalu ada upaya eksternal (asing) untuk memperlemah
ekonomi Indonesia. Sekaligus terus mengancam NKRI. Ketika
gagal melemahkan dari sisi ekonomi, dilemparlah isu Sunni-
Syiah. Begitu merasa gagal dengan isu itu kemudian konflik
antar umat beragama seperti insiden di Tolikara Papua.
Intinya cuma satu: MEMECAH BELAH NKRI.
Laut itu punya jati diri, pendirian, dan harga diri. Sehingga
betapapun zat yang masuk ke dalam laut melalui sungai-
sungai yang mengalir kepadanya, keasinan air laut tidak akan
terkontaminasi. Karena laut itu bisa mengantisipasi limbah-
limbah yang masuk. Ikan yang berada di dalam laut pun juga
demikian. Ia tetap tawar dan tidak terkontaminasi oleh
asinnya air laut. Sedangkan air laut sendiri tidak
mengintervensi ikan yang ada di laut. Keduanya mempunyai
jati diri yang luar biasa dan bisa hidup bersama, serta saling
menghargai dalam “ideologinya” masing-masing.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, laut adalah contoh
konkret. Jati diri bangsa, harga diri bangsa, kehormatan
bangsa tetep punya kepribadian yang luar biasa, dan kedua-
duanya dapat hidup bareng dengan harmoni. Kalau kita bisa
meniru kehidupan yang ada di laut, maka bangsa ini akan
aman dan enggak bakal ruwet.
Perlu ditegaskan disini bahwa Islam Nusantara tidaklah anti
budaya Arab, akan tetapi untuk melindungi Islam dari
Arabisasi dengan memahaminya secara kontekstual. Islam
Nusantara tetaplah berpijak pada aqidah tauhid sebagaimana
esensi ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Arabisasi
bukanlah esensi ajaran Islam. Karenanya, kehadiran
karakteristik Islam Nusantara bukanlah respon dari upaya
Arabisasi atau percampuran budaya Arab dengan ajaran
Islam, akan tetapi menegaskan pentingnya sebuah
keselarasan dan kontekstualisasi terhadap budaya lokal
sepanjang tidak melanggar esensi ajaran Islam.


Salah Satu Kunci Keberkahan Hidup


Salah Satu Kunci Keberkahan Hidup

Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Ba’Alawy Pekalongan, Ketua Jam'iyyah Ahlut Tariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMN), organisasi di bawah NU yang mengkoordinasi jemaah tarekat Mu'tabarah.

Seorang muslim agar mendapatkan keselamatan Insya ALLAH, di dalam agama, dunia dan akhirat haruslah memegang teguh beberapa prinsip ini.
Pegang teguh teladan salaf shalihin
Baik itu thariqah-nya, akhlaknya, amal salehnya. Pegang teguh dan kuat mantap, walaupun kamu sampai sulit dan kere (sangat miskin) tetaplah teguh memegang teladan Salaf Shalihin. Gigit kuat dengan gerahammu, jangan dilepas jika kamu ingin selamat dan mendapat ridho-Nya. Jadikanlah keimanan sebagai Imam bukan akal yang menjadi ujung tombaknya. Hati-hati di akhir jaman ini, akan dan sudah banyak muncul paham dan orang-orang yang lebih mengedepankan akal-rasio-logika dibandingkan imannya. Seharusnya Iman menjadi imamnya, akal & logika menjadi makmumnya, mengikuti iman. Tinggalkan pendapat orang-orang yang mengedapankan akalnya dibanding imannya. Percuma dan sia-sia waktumu jika menanggapi orang-orang yang demikian, kamu akan rugi dunia akhirat. Karena bagaimana mungkin akal manusia bisa menerima seluruh kebesaran khazanah kerajaan Allah SWT, hanya keimanan yang dapat menerima kebesaran AllahSWT. Ziarah shalihin.
Baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup, dan kuatkan tali ikatan silaturahim. Berziarah (mengunjungi) kaum shalihin jangan hanya ketika ada maunya, kalau ada perlunya saja. Hal itu baik tidak terlarang, tetapi kurang kemanfaatannya untuk jangka panjang. Hanya untuk kebutuhan-manfaat sesaat belaka, sungguh sangat disayangkan. Tetapi alangkah baiknya kita berziarah sholihin itu karena mahabbah ilaa mahbub, kecintaan kepada yang dicintai. Kalau hal ini dijalin dengan baik maka ia akan mendapat limpahan madad (pertolongan), sirr asrar (rahasia) dan jaah (essence, intisari) dari ziarahnya. Dan sering silaturahmi itu menimbulkan kecintaan dan keridhoan Allah SWT kepada orang yang menjalin hubungan silaturahmi, sehingga rahmat dan berkah serta maghfirah Allah SWT terlimpah kepadanya. Jauh dari bala’, musibah, penyakit dan diberi kelancaran rezeki. Insya Allah.


sumber

Keistimewaan Habibana Munzir Setiap malam bersama Rosulullah

SETIAP MALAM BERSAMA RASULULLAH SAW

AlKisah Al Allamah Al Musnid Habib Zein bin Ibrahim bin Smith (Madinah ) dengan Al Maghfurlah Assayyid Habibana Munzir Al-Musawa Alaihi Rahmatullah(Jakarta ) :
Kalau bukan karena ingin menyemangati, saya tak akan menjawabnya, Ruh beliau Nabi Muhammad SAW tak pernah tidak hadir dalam Majelis Maulid Dhiya ullami, banyak para jamaah bermimpi melihat Ahlul Badr, Ahlul Uhud, Para Wali masa lalu, bahkan para Nabi, hadir di majelis dhiya ullami, dan Ruh Rasul saw sudah ada sebelum 1 orang pun sampai, dan tidak keluar sebelum tak tersisa satu orang pun.
Ketika Habib Munzir bin fuad al musawa di pesantren al khairat Bekasi, pimpinan Habib Naqib bin syeich Abu Bakar bin Salim, beliau di tempatkan terpisah dari santri-santri lainnya. Beliau di tempatkan di rumah habib naqib dan di taruh di kamar atas. Kamar khusus. Padahal kamar tersebut khusus untuk tamu-tamu mulia seperti Al Arif Billah Abuya Muhammad bin Alwi Almaliki, Al Arif Billah Habib Zein bin Smith (Madinah), Al Arif Billah Habib Salim As Syatiri (rubat tarim), Al Arif Billah Habib Zein bin Smith (Madinah)
Ketika saya sudah lama bertahun tahun tidak jumpa dg Habib Zein bin smeith madinah, karena beberapa kali beliau ke indonesia saya tak sempat jumpa, maka ketika jumpa saya tertunduk tunduk mencium tangan beliau, maka Habib zein dg santainya berkata Ahlan wahai Munzir....
Saya berkata : wahai Habibana Zein, bagaimana habib masih kenal nama saya padahal saya lama tak jumpa habibana?, beliau menjawab : bagaimana aku lupa namamu, kau tiap malam ada dihadirat Rasulullah SAW. Hampir saya jatuh pingsan mendengar ucapan itu, dan beliau dg santainya pergi begitu saja menghadapi tamu tamu lain.
Wallahu`alam
Pahala agung, ketika anda rindu pada Rasul saw, saat itulah Rasul saw sedang rindu pada anda, saya mempunyai teman disuatu wilayah yg sangat rindu dg Rasul saw dan terus menangis jika mendengar kisah Rasul saw, namun ia belum juga mimpi Rasul saw,
lalu saya bermimpi, katakan pada pemuda itu tiap kalau ia menangis merindukanku, aku ada disampingnya, dan aku tidak meninggalkan ranjangnya sampai ia tidur pulas.., namun ketentuan pertemuan adalah ditangan Allah swt.
Orang yg rindu pada Rasulullah SAW maka ia telah dirindukan oleh Rasulullah SAW. اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Wallahu`alam
“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”
dan jangan Lupa membaca Al-qur'an, jangan lewatkan seharipun tanpa membaca Al-qur'an jadikan bacaan yg paling anda senangi, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta Alqur'an, dengan memahaminya atau tidak dg memahaminya.

Maqam Mbah Kyai Sindujoyo.

Maqam Mbah Kyai Sindujoyo.

Letak Desa Klangonan .Kebomas . Gresik. Jawa Timur .

SOSOK KYAI SINDUJOYO, SANTRI SUNAN PRAPEN
Nama asli dari SINDUJOYO adalah PANGASKARTA, putra dari KYAI KENING, berasal dari dusun KLATING – LAMONGAN. Kehidupannya suka berkelana untuk mencari dan menuntut ilmu agama. Atas doa restu bapak dan ibunya, SINDUJOYO pergi ke Pondok Pesantren SUNAN PRAPEN di Giri Prapen Gresik.
Dalam menuntut ilmu, rupanya SINDUJOYO telah mendapat gemblengan bermacam-macam ilmu diantaranya Ilmu Syari’at, ilmu Tarekat, ilmu Ma’rifat dan ilmu lain-lainnya. Disamping itu SINDUJOYO berkenalan dengan salah satu santri SUNAN PRAPEN bernama IMAM SUJONO, putra dari KYAI KADIM dan dianggap seperti saudara sendiri.
Setelah keduanya mendapat gemblengan ilmu yang cukup, mereka melanjutkan perjalanannya untuk berkelana lagi, naik gunung turun gunung dan bertemu 2 orang asing lagi. Yang satu bernama SALAM dan satunya bernama SALIM. Saking akrabnya mereka berdua dianggap saudara sendiri (mereka menjadi 4 bersaudara). Setelah mereka berunding dan musyawarah 4 bersaudara tadi terus berkelana mencari tempat yang tenang untuk bertapa dan bertirakat untuk memohon kepada Allah SWT, tak terasa mereka berempat sudah 3 bulan berada di gua SIGOLO-GOLO, Sragen – Jawa Tengah.
Datanglah 2 orang utusan dari SUNAN AMANGKURAT KERTASURA Jawa Tengah untuk minta tolong dan berkenan mengikuti sayembara di BANYUMAS. Akhirnya mereka berempat berhasil memenangkan sayembara dan sekaligus berhasil menangkap TUMENGGUNG BANYUMAS yang terkenal congkak dan sombong. Setelah berhasil 4 bersaudara diberi hadiah berupa seekor KERBAU yang berkulit abu-abu (KEBO BULE), disamping itu juga mendapat gelar SINDUJOYO dari SUNAN AMANGKURAT KERTASURA. Selanjutnya 4 bersaudara pamit ingin pulang kembali.
Suatu saat SINDUJOYO mencari ikan di laut (NYODO), SINDUJOYO melihat rombongan prajurit NGAMPEL naik perahu, lalu ikut naik dibelakang perahu (namanya CANTEK PERAHU). Dalam peperangan tadi prajurit NGAMPEL mengalami kekalahan dan minta tolong pada SINDUJOYO. Maka berangkatlah rombongan prajurit NGAMPEL dipimpin SINDUJOYO menuju daerah Gumeno dan beristirahat di masjid Gumeno.
Tak lama kemudian SINDUJOYO memukul beduk masjid Gumeno sebagai tanda ada peperangan. Maka terjadilah peperangan dan SINDUJOYO berhadapan langsung dengan KIDANG PALIH sebagai panglima prajurit Gumeno, dan SINDUJOYO berhasil memenangkan peperangan dan sekaligus berhasil membunuh KIDANG PALIH dan istrinya.
Atas kemenangan itu SINDUJOYO mendapat hadiah seekor kerbau kecil kurus dan tak lama meninggal (mati). Akhirnya SINDUJOYO masuk ke dalam tubuh kerbau dan terhanyut di laut, kemudian tersangkut dan berhenti di Karang Pasung – KROMAN.
Dalam kehidupannya sebagai nelayan suatu saat SINDUJOYO melihat seekor buaya kecil terjepit dipohon, dengan hati yang tulus dan ikhlas dia menolong dan memasukkan kembali ke dalam laut. Ternyata buaya kecil yang ditolong SINDUJOYO itu adalah anak dari SI REMENG (Buaya milik KYAI SINDUPATI DERMALING – Bangkalan Madura).
Dalam berkelana SINDUJOYO berkenalan dengan SURO GARJITO PELANG, dan sepakat pergi dan bertemu dengan PANGERAN NGAMPEL. Setelah bertemu SINDUJOYO mendapat hadiah dari PANGERAN NGAMPEL berupa : Selembar kain Sabuk (Ikat Pinggang), Baju Kebesaran, Pusaka Keris, Kuluk (Kopyah) merah dan disuruh untuk menetap di Karang Pasung Kroman.
Suatu saat SINDUJOYO kedatangan tamu SINDUPATI dengan diantar SI REMENG untuk menyampaikan terima kasih dan meminta tolong, karena SINDUPATI akan mengikuti Sabung Ayam (adu ayam) di Mengare. Kemudian SINDUJOYO member palu, dan berpesan jika sampai di daratan Mengare gosoklah (eluslah) sebanyak 3 kali sambil berkokok maka berubahlah palu itu menjadi seekor ayam. Maka terjadilah sabung ayam antara si PALU milik SINDUPATI dengan ayam si GONGSO milik KYAI MENGARE dengan taruhan. Akhirnya ayam si PALU menang dan ayam si GONGSO hancur berkepingkeping menjadi gongso.
Kemudian SINDUPATI menceritakan ayamnya adalah pemberian dari SINDUJOYO, karena tertarik akhirnya Kyai MENGARE ingin bertemu dengan SINDUJOYO. Lantas SINDUJOYO menganggap semua tamu yang dating ke rumahnya dianggap seperti saudara sendiri dan berpesan sambil berdoa bersama semoga warga di sekitar Kroman kelak dijadikan oleh Allah suka bershodaqoh sambil mengadakan selamatan nasi tumpeng dengan ikan yang bermacam-macam (ada ayam panggang dan ikan-ikan lainnya), juga sayur-sayuran, jajan pasar, ketan 4 macam (merah, kuning, hitam dan putih) dan dilaksanakan satu tahun sekali. Juga berdoa semoga semua nelayan diberikan rejeki ikan yang cukup serta berkat kuat dan selamat dari Allah SWT.
Kepribadian sosok SINDUJOYO yang Nampak dan sangat menonjol antara lain :
• Hidupnya suka berkelana untuk mencari, menambah dan menuntut ilmu Agama Islam,
• Budinya sangat halus dan sabar,
• Tinggi andap asornya (tinggi sopan santunnya),
• Tidak suka mengumbar bicara (ngomong) dan dalam berbicara nadanya pelan dan halus,
• Suka menolong terutama dalam menghadapi bahaya dan kesombongan,
• Suka berdoa dan munajat kepada Allah SWT, baik untuk dirinya, keluarganya maupun untuk anak cucunya.
Sumber : Babad SINDUJOYO
Penulis Buku : Kyai TARUB
Penulis Gambar Buku: Kyai BUDER – Sukodono Gresik.
Ditulis Pada : Gajah = esti = 8, pepitu = 7, sapta = 7 tunggal = 1 maka berarti menunjuk tahun jawa 1778 atau bertepatan dengan tanggal 21 Juli 1850 M

Sumber

Secuil Kisah Perjalanan Sang Raja Sanubari


Secuil Kisah Perjalana Sulthonul Qulub.

Habib Munzir Almusawa :
saudaraku tercinta, sekitar tahun 1992-1993, hidup saya jauh dari agama, bergaul dg kelompok yg hari harinya adalah berkelahi, dan perbuatan buruk lainnya, ibunda saya menangis dimalam hari berdoa kepada Allah agar saya berubah, maka dalam beberapa hari saya mulai kena cacar air, setelah itu kemudian saya mulai berubah dan bertobat, saya meninggalkan itu semua dan memperbanyak dzikir dirumah, dg segala macam ibadah hingga sekolah pun tidak mau hingga saya putus sekolah.
maka hal ini membawa kesedihan pula bagi ayah bunda, sampai bunda menangis, dan berkata dg lirih,. memang nak, kalau kata orang, jika banyak anak, pastilah ada yg tidak sukses..bunda menangis..
hari hari saya adalah menjadi penjaga losmen milik ibunda karena ayahanda sudah pensiun, saya menyapu, membawakan air, teh, makanan, mengganti seprei dll.
malam malam saya penuh renungan akan masa depan yg suram, lampu lentera dikebun didekat kamar saya selalu saya pandangi berjam jam setiap malam sambil merenungkan nasib yg tak menentu.
saya tercambuk, maka saya malu dan berusaha memperdalam ilmu syariah di beberap ponpes namun keseringan tidak betah karena saya mempunyai penyakit asma yg akut, butuh pengawasan dan pengobatan yg berkesinambungan,
akhirnya saya terus larut dg buku yg menceritakan tentang Rasul saw, diantaranya adalah buku syamail Muhammadiy, (budi pekerti Rasul saw), yg membuat saya semakin cinta dg Rasul saw,
tiap malam saya maulid nabi saw sendiri, dan kemudian mulai memilih belajar ke Makkah, pada Almarhum Almaghfurlah Al Allamah Alhabib Muhammad bin Alwi Al Malikiy, namun kandas karena saya tak punya basis syariah bahkan bahasa arab pun tidak tahu, maka saya harus mondok bertahun tahun dulu, barulah mungkin bisa kesana jika saya sukses.
cita cita itu kemudian berubah, karena hati semakin cinta pada Rasul saw, maka saya ingin belajar pada Al Allamah Al Musnid Alhabib Zein bin Ibrahim bin smeith di Madinah Almunawarah, agar dekat dg makam Rasul saw,
namun sebelum cita cita itu tercapai, Allah swt memilihkan saya untuk berangkat ke kota Tarim, Hadramaut, Yaman selatan, kota para ulama, shalihin dan para wali, karena sebelumnya para ulama bertebaran di Makkah dan Madinah dan Baghdad, juga mesir, namun setelah perpecahan, pembunuhan dan fitnah yg muncul membuat Imam Ahmad Al Muhajir membawa keluarganya pindah ke yaman selatan, kota Tarim, sangat terpencil, kota yg sederhana, namun kemudian dipenuhi para ulama, shalihin dan para wali Allah swt, hingga para walisongo yg datang kesinipun berdatangan dari tarim, menuju Gujarat, dan sebagian meneruskan ke pulau jawa.
saya belajar di Tarim dan pada beberapa minggu kemudian pecah perang antara yaman utara dan yaman selatan, namun kami aman karena guru mulia saya tidak mencampuri politik, maka yg menimpa kami adalah kurangnya makanan, listrik, dan air.
dan putusnya hubungan telepon dan surat menyurat antar negara, maka saya sebatang kara, mengabdi pada guru mulia semampunya, hingga tahun 1998, saya kembali dari Tarim dan mulai berdakwah, system dan metode yg diajarkan Rasul saw dan diajarkan guru Mulia kita sama, yaitu kelembutan, sedangkan kekerasan hanya dipakai jika sudah terjebak tak ada jalan lain, dulu majelis saya hanya dihadiri 9 orang saja, kemudian semakin banyak, dan terus tumbuh dg pesatnya, hingga kini sudah mencapai jutaan,
dari mulai ulama ulama sepuh, kyai kyai besar dan berpengaruh, sampai pejabat pejabat tertinggi menghormati hamba, orangorang yg dulu menghina hamba kini berubah berbalik ingin jumpa, minta doa, minta nasihat, minta bantuan dlsb
kesuksesan gemilang ini adalah anugerah Allah lewat doa ibunda saya..
itulah sekilas riwayat hidup si centeng losmen yg hina, makna dibelakang ini semua adalah masa depan bisa berubah tanpa kita ketahui,
hati hati dg orang miskin dan hina, bisa saja suatu saat ia dilimpahi anugerah kekayaan dan menjadi atasan kita, dan jangan cemburu pada orang orang kaya, bisa saja mereka hidup mewah di dunia namun kematiannya adalah masuk kedalam penjara di alam kubur
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a’lam

MBAH SONHAJI ( MBAH BOLONG )

MBAH SONHAJI ( MBAH BOLONG )

INI KISAH UNIK YANG TERUKIR SEIRING KEBERADAAN MASJID AMPEL DI SURABAYA, JAWA TIMUR. NAMANYA MBAH SONHAJI, SALAH SEORANG MURID SUNAN AMPEL YANG SELALU DISEBUT MEMILIKI KAROMAH LUAR BIASA. BAGAIMANA CERITANYA?
KEPIAWAIAN MBAH SONHAJI YANG BERJULUK MBAH BOLONG MEMANG MENAKJUBKAN. GELAR YANG DISANDANG BUKAN TANPA ALASAN ATAU SEBAB. MURID SUNAN AMPEL INI (DIJAMANNYA) DIKENAL MEMILIKI KEMAMPUAN YANG LUAR BIASA.
DULU, DI AWAL PEMBANGUNAN MASJID AGUNG SUNAN AMPEL DI KAWASAN AMPEL DENTA SURABAYA, SONHAJI-LAH YANG DITUGASI MENGATUR LETAK ATAU POSISI PENGIMAMAN, UNTUK BISA TEPAT MENGARAH KE KIBLAT. KARENA MENDAPAT KEPERCAYAAN ITU, SONHAJI BEKERJA DENGAN TEKUN DAN PENUH PERHITUNGAN. IA TIDAK INGIN LETAK PENGIMAMAN TIDAK LURUS KE KIBLAT.
"MESKI TIDAK ADA CATATAN, CERITA SEJARAH MENYEBUTKAN BEGITU. ITU SANGAT BERALASAN KARENA SONHAJI ADALAH SEORANG NAHKODA," KATA JURU KUNCI SEKALIGUS PETUGAS BILAL MASJID AMPEL, H BAIDOWI MURI
BAIDOWI MENGATAKAN, DALAM KISAH ITU BANYAK PIHAK MERAGUKAN 'KEAHLIANNYA'. "APA BETUL LETAK PENGIMAMAN MASJID YANG DIBUAT SONHAJI ITU MENGHADAP KE KIBLAT?"
MENYIKAPI KERAGUAN BANYAK PIHAK ITU, SONHAJI TIDAK MENJAWAB. ADA CERITA YANG MENYEBUT, SONHAJI KEMUDIAN MELUBANGI DINDING PENGIMAMAN SISI BARAT MASJID, SAMBIL BERKATA, "LIHATLAH LEWAT LUBANG INI. NANTI KALIAN AKAN TAHU APAKAH PENGIMAMAN INI SUDAH MENGHADAP KIBLAT ATAU BELUM?” TERANG SONHAJI.
SETELAH SELESAI MELUBANGI DINDING TEMBOK, SAAT ITU DIKISAHKAN, ORANG-ORANG YANG DI SEKITARNYA DIAJAK MELIHAT KE DALAM LOBANG YANG DI BUAT SONHAJI. TERNYATA, ADA KEJADIAN 'GANJIL' DARI LUBANG ITU MEREKA BISA MELIHAT KA’BAH YANG BERADA DI MEKAH.
SEMENTARA, CERITA LAIN YANG BERKEMBANG, TIDAK DENGAN MELUBANGI TEMBOK. "BELIAU ITU KAN SEORANG MAHTRUS (NAHKODA) JADI SANGAT MUNGKIN KALAU MEMAHAMI ILMU PERBINTANGAN DAN ILMU FALAK (IJTIHAT), TERMASUK TIDAK SULIT MENENTUKAN ARAH KIBLAT," LANJUT BAIDOWI.
KATA BAIDOWI, SONHAJI MELAKUKANNYA SPONTAN. MENGHITUNG SENDIRI UNTUK MENENTUKAN PENGIMAMAN YANG TEPAT MENGARAH KIBLAT. MENGETAHUI KERJA SONHAJI, SUNAN AMPEL PUN MEMUJI. KERUMUNAN ORANG LAINNYA PUN TAK DAPAT MENYEMBUNYIKAN RASA TAKJUBNYA.
SEJAK ITU, MEREKA TIDAK LAGI MEREMEHKAN SONHAJI. ATAS KEPIAWAIANNYA, SONHAJI KEMUDIAN DIBERI JULUKAN MBAH BOLONG.
UNTUK MENGENANG ITU, HINGGA KINI PEZIARAH YANG DATANG KE MASJID SUNAN AMPEL SURABAYA SELALU MENYEMPATKAN BERZIARAH DI MAKAMNYA. LETAKNYA, BERADA DI BELAKANG MASJID AMPEL TIDAK JAUH DARI MAKAM SUNAN AMPEL. TENTANG KEAJAIBAN ITU, HANYA TUHAN YANG TAHU


AL-HABIB ALI BIN JA’FAR AL-AYDRUS

AL-HABIB ALI BIN JA’FAR AL-AYDRUS
(BATU PAHAT.JOHOR.MALAYSIA )
HATI BELIAU BEGITU LEMBUT, BELIAU TAK INGIN ADA SEDIKITPUN PUN RASA KECEWA TUMBUH DIHATI ORANG YANG MENGUNJUNGINYA. DIRUMAH BELIAU YANG AMATSEDERHANA, KECIL DAN SEMPIT ITU, SEDEMIKIAN RUPA BELIAU MULIAKAN SETIAP TAMU YANG DATANG. SEMUA BELIAU TERIMA DENGAN PENERIMAAN YANG MENYENANGKAN HATI,TAK PEDULI RUPA APALAGI HARTA . BERJUMPA DENGAN SOSOK BERSAHAJA ITU, HATI PUN SERASA MENJADI LAPANG SEKETIKA.

RUANG TAMU BELIAU PUN TAK PERNAH KOSONG DARI RATUSAN BOTOL KEMASAN AIR MINERAL PARA TAMU YANG BERHARAP KEBERKAHAN DARI DOA-DOA YANG BELIAU LAFALKAN.MESKI AMAT BANYAK UNTUK UKURAN SEORANG YANG SUDAH SESEPUH AL-HABIB ALI BATU PAHAT, BELIAU MENDOAKAN SATU PERSATU AIR ITU DENGAN PENUH KEKHUSYUAN. BELIAU BENAR-BENAR TERAMAT SANTUN KEPADA SETIAP TAMUNYA, BAIK MEREKA ITU ORANG KAYA, MISKIN, ULAMA, ATAUPUN AWAM.

MESKI HIDUP DALAM PENUH KESEDERHANAAN, BELIAU BAHKAN SELALU MEMBERIKAN UANG KEPADA PARA TAMU YANG DATANG KEPADA BELIAU, BAHKAN JUMLAHNYA TERKADANG TIDAK KECIL. JIKA MEREKA BERKUNJUNG PADA JAM MAKAN, TAK MUNGKIN TAMU BELIAU DIIZINKAN PULANG SEBELUM MEREKA MAKAN BERSAMA. SIFAT RENDAH HATI KEPADA SETIAP TAMU AMATLAH MENGAGUMKAN. SEBELUM SANG TAMU PULANG, ORANG SEMULIA DIRI BELIAU INI JUSTRU SELALU MEMINTA DOA DARI MEREKA.

SETIAP YANG DATANG KEPADANYA SELALU MENDAPATKAN FAEDAH DARI BELIAU. BANYAK NASEHAT DAN PESAN YANG DISAMPAIKAN KEPADA PARA TETAMUNYA, DIANTARA PETUAH YANG SELALU BELIAU SAMPAIKAN ADALAH : “ALLAH SWT ADALAH SANG KHALIQ. MANUSIA HANYALAH MAKHLUK. MAKA DARI ITU MANUSIA HARUS MEMATUHI APA PUN PERINTAH SANG MAHA PENCIPTA. BUKANLAH SANG MAHA PENCIPTA YANG MEMATUHI PERINTAH MANUSIA.”
( Habib Ahmad bin Faqih Basyaiban ).
Dikutip Dari Buku : 12 Ulama Kharismatik Di Indonesia.

Doa orang tua Lebih Afdhol Dari Wali Besar

Doa orang tua Lebih Afdhol Dari Wali Besar

Sayyidil Habib Al Imam Salim Bin
Abdullah Bin Umar Asy-Syatiri,
Setiap orang yang datang menghadap
Habib Salim atau Habaib habaib besar yang
alim di tarim untuk minta di doakan
selalu mendapat pertanyaan yang
sama:

Apakah kamu masih memiliki
permata di rumahmu?' (Ibu)
kalau di jawab ya,
Maka mereka dengan halus
akan mengatakan,
Tahukah kamu???
bahwa doa ibu untukmu, lebih mulia
dan makbul daripada doa seorang
Wali besar sekalipun!!!
ketika habib Umar Bin Hafidz dan
abangnya Habib Ali Masyhur masih
bayi dan sering menangis, ibunda
mereka Hubabah Zahra, akan memeluk
dan membelai anak anaknya sambil
mengusap kepala mereka, kepada
habib Ali masyhur beliau sering
berbisik, mufti, mufti, dan sekarang
Habib Ali masyhur telah menjadi mufti Tarim,
kepada habib umar sang ibu selalu
berdoa 'da'i, da'i, dan hari ini Habib
Umar telah menjelma menjadi Da'i
paling besar di dunia islam zaman
ini..
SubhanAllah...

Maqam Al Habib Ibrahim bin Umar Al Habsyi

Maqam Al Habib Ibrahim bin Umar Al Habsyi.
Letak Jl.Kramat Desa Sungai Mandala ( Belakang Mesjid Agung Habib Ibrahim ).Nagara Kecamatan Daha Utara.Hss.Kalsel.

Proses pembangunan Mesjid Jami Iberahim yang terletak tepat di
dekat persingpangan tiga sungai Negara desa Sungai Mandala
tersebut tidak terlepas dari peran penting seorang ulama dari golongan habaib yang berasal dari kota Tarem Hadramaut Yaman.untuk lebih jelasnya
Berikut manaqib dari Habib Iberahim bin Umar Al habsyi :
Dari sekian banyak keturunan Rasulullah yang mulia yang berdakwah mengajak manusia kepada kebenaran dialam ini salah satunya adalah Habib Ibrahim Al-Habsy Negara Kandangan Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan,dari catatan catatan yang ada penulis belum menemukan kapan beliau lahir, yang pasti beliau lahir dikota para wali, kota yang penuh berkah ALLAH SWT, kotanya ilmu dan banyak lagi keutamaan keutamaan daerah ini,beliau lahir dikota seiwun Hadral Maut dan ber marga Al-Habsy salah satu marga marga keturunan Rasulullah yang tersebar dialam ini, terlahir dari keluarga yang mulia dengan keberlimpahan ilmu dari ayah bernama Habib Umar Al-Habsy membuat beliau sangat mencintai ilmu,selain dengan belajar kepada ayah beliau sendiri,salah satu guru beliau adalah Yang Mulia Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy pengarang kitab Maulid Simthud Durar (semoga rahmat ALLAH selalu tercurah buat beliau dan seluruh keturunan beliau yang mulia) selain dengan Al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsy beliau jua menimba ilmu dengan :
- Al-Habib Ahmad bin Muhsin Al-Ahdhar
-Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Manshur
-Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-'Aydrus
-Al-Habib Ali bin Salim bin Syekh Abu Bakar bin Salim
Al-Habib Ibrahim sendiri hapal Al-Qur'an dan lebih dari 12000 matan hadist, kedatangan beliau ke Indonesia sendiri adalah melaksanakan tugas yang diberikan gurunya yaitu Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy shohibul maulid yang mempunyai banyak murid yang tersebar disluruh dunia,dan beliau datang ke Indonesia bersama 3 orang murid Habib Ali lainnya,selin itu beliau pergi ke Indonesia bersama anak tercinta yang bernama habib Muhammad Al-Habsy dan meninggalkan seorang saudara di Hadralmaut bernama Habib Musa bin Umar Al-Habsy,ketika pertama kali menginjakkan kaki pertama kali adalah di Ampel Surabaya kemudian beliau menetap di Banjarmasin dan Martapura dan terakhir menetap di Negara hingga akhir hayat beliau,tempat beliau mengajarkan ilmu adalah mesjid untuk itu beliau menyumbangan sebagian hartanya untuk pembangunan mesjid tersebut,pelajaran yang beliau sampaikan adalah pelajaran Tasawuf,Al-Adzkar karya Imam Nawawi,Syarah Ibnu Qasim dan Mukhtashar Al-hadhramiyyah.
Ada kejadian yang sangat mengherankan ketika tengah melaksanakan pembangunan mesjid ,pada awalnya mesjid jami' yang kini berada didesa Sungai Mandala dibangun didesa Tambak Bitin,satu desa yang terletak diseberang Sungai Mandala, pada suatu ketika terjadi angin ribut yang terjadi selama 3 hari 3 malam,angin ribut tersebut menerbangkan puncak mesjid Jami' yang terletak didesa Tambak Bitin ke desa Sungai Mandala,kemudian puncak mesjid tersebut dikembalikan ke desa Tambak Bitin,namun ketika dikembalikan ketempatnya semula terjadi lagi angin ribut yang menerbangkan puncak mesjid itu dan hal tersebut berlangsung selama 3 kali,dengan adanya kejadian tersebut akhirnya Habib Ibrahim Al-habsy bersama masyarakat setempat sepakat untuk memindahkan pembanguan mesjid didesa Sungai Mandala.
Untuk pembangunan Mesjid tersebut diperlukan kayu besar dan tinggi,oleh masyarakat bersama sama mencari kayu tersebut namun sekian lama kayu yang diperlukan belum juga ditemukan akhirnya mereka melaporkan hal tersebut kepada Habib Ibrahim Al-Habsy,setelah mendapatkan laporan masyarakat tersebut akhirnya beliau melaksanakan sholat sunat dua raka'at,setelah beliau selesai sholat beliau memberitahukan masyarakat bahwa besok hari pada jam 11 akan tiba empat kayu besar dan tinggi,memang benar apa yang dikatakan beliau pada keesokan harinya tepat jam 11 siang terlihat empat batang kayu yang besar dan tinggi hanyut mengapung disungai mandala,untuk menaikkan kayu yang besar dan panjang tersebut tidak ada seorang pun yang sanggup,maka dengan diikatkan tali oleh Habib Ibrahim dan dengan bertawakkal kepada ALLAH kayu tersebut naik kedarat dengan tangan beliau sendiri.
Kejadian lain yang sangat mengherankan adalah ketika akan mendirikan tiang guru mesjid yang besar dan panjang tersebut,beliau meminta agar disediakan kayu gaharu atau cendana untuk ditaburkan diperapian namun ketika itu tak seorangpun mempunyainya,kemudian beliau mengumpulkan sisa potongan kayu kayu kecil dan dimasukkan diperapian,subhanallah...dari perapian tersebut keluar bau harum kayu gaharu dan kemudian dengan tangan beliau sendiri membetulkan letak tiang mesjid tersebut.
Untuk pembangunan mesjid itu diperlukan biaya yang tidak sedikit,beliau bersama masyarakat kemudian memohon sumbangan dari rumah kerumah,beberapa anggota masyarakat yang tidak berpunya juga didatangi beliau dan dengan jujur mereka mengatakan bahwa mereka tidak punya uang ,namun dengan tersenyum Habib mengatakan bahwa uangnya ada ditempat anu,dan setelah diperiksa tempat yang ditunjukkan oleh beliau ternyata disana memang ada uang,dan uang tersebut langsung diserahkan semuanya untuk pembangunan mesjid,demikianlah beberapa usaha Habib untuk membangun mesjid tempat penyebaran ajaran agama Islam.
Pernah suatu ketika beliau pergi ke Banjarmasin dan kendaraan yang beliau tumpangi mogok dijalan karena kehabisan bahan bakar,oleh beliau diperintahkan untuk mengisi bahan bakar tersebut dengan air..anehnya kendaraan tersebut dapat melanjutkan perjalanan sampai ketujuan,
Lain waktu beliau menyuguhkan tamunya dengan teko kecil padahal waktu itu tamunya banyak sekali tapi anehnya lagi dari teko kecil tersebut keluar air yang banyak sekali dan mencukupi semua tamu.
Menjelang kembalinya beliau ke pangkuan Ilahi beliau pulang ke Hadral Maut dengan keinginan menghabiskan usia dan ber makam disana,namun sesampainya beliau disana ternyata tanpa sengaja beliau membawa pena milik panitia pembangunan mesjid ,demi mengetahui bahwa beliau tanpa sengaja membawa pena milik orang lain beliau kemudian kembali ke Negara untuk mengembalikan pena milik panitia mesjid tersebut (subhanallah beginilah sifat sifat para Aulia ALLAH)
Dengan kedatangan beliau inilah merupakan terakhir kali masyarakat bertemu beliau,karena beliau ber pulang ke rahmatullah pada hari jum'ad tanggal 14 syafar 1354 H,sebelum sholat jum'ad dilaksanakan beliau memberikan tugas kepada orang orang tertentu untuk memandikan beliau,tidak lama setelah sholat jum'ad beliau berpulang ke rahmatullah seperti yang telah beliau sampaikan kepada keluarga beliau.
Allahu Akbar ....mudah mudahan kita semua dikumpulkan dengan beliau juriat yang mulia dari Nabi yang Mulia yang kita cinta Nabi Muhammad Rasulullah SAW dan mudah mudahan keluarga beliau selalu dalam limpahan rahmat ALLAH sampai akhir jaman,akhirul kalam salah khilaf al faqir mohon maaf ampun sebesar besarnya wassalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh....

KETIKA IMAM MASJIDIL HARAM TIDAK DAPAT MENGELUARKAN SUARA

KETIKA IMAM MASJIDIL HARAM TIDAK DAPAT MENGELUARKAN SUARA


KAROMAH ABUYA AL ALLAMAH AL ARIF BILLAH AS SAYYID MUHAMMAD BIN ALAWI AL MALIKI AL HASANI.
WALAUPUN SEMPAT MASUK RUMAH SAKIT KARENA SAKIT YANG DATANG TIBA-TIBA, TETAPI KETIKA AKAN WAFAT BELIAU MEMINTA AGAR DI BAWA PULANG DAN AKHIRNYA BELIAU WAFAT DI ANTARA MURID-MURID DAN KITAB-KITABNYA.
KETIKA AKAN DI SHALATI DI MASJIDIL HARAM, KETIKA ITU IMAMNYA KEBETULAN ADALAH ORANG YANG TIDAK BELIAU SUKAI.
TETAPI SUBHANALLAH KETIKA JENAZAH DI MASUKKAN KE DALAM MASJID, SI IMAM TADI SEAKAN TIDAK BISA MENGELUARKAN SUARA, SEHINGGA DIA MUNDUR DAN DI GANTIKAN OLEH IMAN LAIN YAITU SYEIKH MUHAMMAD ABDULLAH SUBAYYIL, SEORANG IMAM YANG DEKAT DAN CINTA DENGAN BELIAU.
KETIKA PULUHAN RIBU MANUSIA MENGIRINGI KEPERGIANNYA, KERANDA DI USUNG DARI MASJIDIL HARAM MENUJU KOMPLEK PEMAKAMAN MA’LA. LAUTAN MANUSIA MELIPUTI JALAN-JALAN SAAT ITU BERGEMA TAHLIL DAN DZIKIR. SUBHANALLAH KETIKA DEKAT DENGAN MAKAM SAYYIDATUNA KHADIJAH TIBA-TIBA ENTAH BAGAIMANA, PINTU YANG MENUTUP MAKAM SAYYIDATUNA KHADIJAH TERBUKA SEHINGGA JENAZAH BELIAU DAPAT MEMASUKINYA, BARU KEMUDIAN DI KELUARKAN KEMBALI UNTUK DI BAWA KE MA’LA.
BELIAU ADALAH SEORANG YANG KASYAF ARTINYA ALLAH MEMBUKA UNTUK BELIAU SESUATU YANG TERTUTUP UNTUK ORANG LAIN, SEHINGGA SESUATU ITU BEGITU TAMPAK JELAS BAGI BELIAU BAHKAN PERBUATAN MANUSIA PUN TAMPAK DI HADAPANNYA. HAL INI KURANG BELIAU SUKAI SEHINGGA SERINGKALI BELIAU MEMINTA KEPADA ALLAH AGAR MENGHILANGKAN KASYAF TERSEBUT.
BELIAU PERNAH BERKATA KEPADA GURU KAMI, AL USTADZ AL HABIB SHOLEH BIN AHMAD AL AYDRUS, “WAHAI SHOLEH SESUNGGUHNYA PERUMPAMAAN MAQAM KASYAF DAN JADZAB DI BANDINGKAN DENGAN MAQAM YANG DI ATASNYA SEPERTI ANAK PEREMPUAN KECIL YANG SENANG DENGAN BONEKANYA. DIA AKAN MERASA CUKUP DENGAN BONEKA ITU DARIPADA SESUATU YANG LEBIH BERHARGA DAN LEBIH MAHAL.”
TETAPI SESUNGGUHNYA KAROMAH BELIAU YANG BESAR JUSTRU TERDAPAT PADA KEISTIQOMAHAN BELIAU DALAM BERIBADAH, BERDAKWAH, MENGAJAR DAN MELAYANI UMAT INI. CUKUP MENUNJUKKAN KEBESARAN BELIAU DAN KEDUDUKANNYA YANG TINGGI DI SISI ALLAH MENJADIKAN ILMU BELIAU MANFAAT, BAROKAH DAN MURID-MURIDNYA MENYEBAR KE SELURUH PENJURU MENJADI AHLI DAKWAH, ULAMA DAN PENYAMBUNG LIDAH RASULULLAH SAW.
DEMIKIAN PULA DENGAN KARYA-KARYA BELIAU YANG TERUS AKAN DI MANFAATKAN DAN DI AMBIL HIKMAHNYA OLEH MANUSIA SEPENINGGAL BELIAU. BANYAK PARA AULIYA’ JUSTRU KAROMAH MEREKA TAMPAK PADA KARYA-KARYA TULISNYA SEPERTI IMAM AN NAWAWI DAN JUGA TAMPAK PADA KEBERKAHAN WIRID-WIRID YANG DI SUSUNNYA SEPERTI IMAM ABUL HASAN ASY SYADZILI.
BELIAU MEMANG SUDAH MENINGGALKAN DUNIA YANG FANA INI TETAPI TETAP HIDUP DI HATI PARA PECINTANYA. BAHKAN PARA ULAMA DAN AULIYA MEREKA TIDAKLAH MATI BEGITU SAJA, MEREKA TETAP HIDUP DI SISI ALLAH DAN TETAP MEMPEROLEH RIZKI. RUH MEREKA BEBAS BERJALAN KEMANA MEREKA INGINKAN SAMA KETIKA MEREKA MASIH HIDUP DI DUNIA. SEBAB RUH PARA KEKASIH ALLAH TIDAK DI BELENGGU ATAU DI IKAT.
BAHKAN HUBUNGAN BELIAU DENGAN MURID-MURID DAN PARA PECINTANYA TERUS BERSAMBUNG SEKALIPUN SUDAH BERPINDAH ALAM. BANYAK DI ANTARA MURID BELIAU YANG BERMIMPI MENDAPATKAN PETUNJUK DAN ARAHAN BELIAU. KETIKA MEREKA MENDAPATKAN SUATU MASALAH, BELIAU DATANG DALAM MIMPI MURIDNYA UNTUK MEMBANTU MEMBERIKAN SOLUSI. DEMIKIANLAH PARA AULIYA YANG TIDAK PERNAH PUTUS MENDAPAT RAHMAT ALLAH SEKALIPUN SUDAH MEMASUKI ALAM BARZAKH.
MUDAH-MUDAHAN ALLAH MENGUMPULKAN KITA BERSAMA BELIAU DAN PARA AULIYA DALAM KEADAAN RIDHA DAN DI RIDHAI OLEH ALLAH SWT. AAMIIN.
SUMBER : DIKIRIM OLEH HAMBA ALLAH SUBHANALLAHU WATA`ALA

SYAIKH ALI BASALAMAH

SYAIKH ALI BASALAMAH.

SEBUAH RUANG VIP RS KUSTATI SEMARANG, MALAM AHAD, 31 MARET 1979, BERBAU HARUM, BAK AROMA DARI RANGKAIAN KEMBANG.
YANG HADIR DIRUANG ITU TIDAK ADA YANG TAHU DARI MANA ASAL BAU HARUM ITU. TETAPI MALAM ITU DISANA ADA DUA ORANG ULAMA BESAR YANG MEMPUNYAI KESAMAAN NAMA, YAITU SYAIKH ALI BIN AHMAD BASALAMAH, YANG TERBARING KOMA , DAN YANG SATU LAGI YANG SEDANG MENJENGUK, HABIB ALI BIN AHMAD BIN ABDULLAH BIN THALIB AL ATTHAS, PUTRA WALIYULLAH PEKALONGAN.
MESKI SYAIKH ALI BASALAMAH DALAM KEADAAN KOMA, DARI ISYARAT WAJAHNYA TAMPAK BAHWA IA MENGETAHUI KEDATANGAN SOBAT KENTALNYA SEJAK MENUNTUT ILMU BERSAMA-SAMA KEPADA HABIB AHMAD BIN THALIB AL ATTHAS DAN KEMUDIAN MELANJUTKAN SELAMA SEMBILAN TAHUN DIHADRAMAUT. HABIB ALI BIN AHMAD AL ATTHAS MENJABAT TANGAN SAHABAT AKRABNYA TERSEBUT DENGA LEMBUT.
DIRUANG YANG HENING ITU, KEDUANYA BERKOMUNIKASI SECARA BATINIYAH. SEDANG KELUARGA YANG MENUNGGU HANYA DIAM
NAMUN BEBERAPA WAKTU KEMUDIAN, MESKI DALAM KEADAAN KOMA, SYAIKH ALI BASALAMAH MENJAWAB SALAM HABIB ALI AL ATTHAS . DAN SELANJUTNYA LEBIH DARI SEPULUH KALI IA MENJAWAB SALAM. DIANTARANYA KEPADA RASULILLAH , JIBRIL, MIKAIL, SYEIKH AHMAD TIJANI, DAN TERAKHIR MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT.
KELUARGA YANG YANG MENJAGA DIRUANG ITU TERSENTAK, TETAPI MEREKA HARUS MENERIMA KENYATAAN, MELEPAS DENGAN IKHLAS RUH DARI JASAD ULAMA BESAR YANG KELUAR DENGAN TENANGNYA.
TANGIS SEJENAK MENGIRINGI JASAD YANG PADA MALAM ITU SEGERA DIBAWA PULANG KERUMAH ASALNYA, DIJATIBARANG.BREBES.
NAMUN MENURUT K.H. MISBAHUL ANAM, HANYA SEORANG WALI YANG MEMPUNYAI DERAJAT YANG TINGGI YANG DALAM KEADAAN KOMA BISA MENJAWAB ORANG YANG HADIR SERTA RUH PARA MALAIKAT, RASUL,DAN WALIYULLAH YANG LAINNYA . DAN WAFATNYA SYAIKH ALI BASALAMAH INSYA ALLAH KHUSNUL KHOTIMAH, KARENA MENUTUP AKHIR HIDUPNYA DENGAN MEMBACA KALIMAH SYAHADAT.
MASIH MENURUT K.H.MISBAHUL ANAM, YANG TERHITUNG CUCU MURID, SEBAB IA TERMASUK MURID SYEIKH MUHAMMAD BIN ALI BASALAMAH, SYEIKH ALI BASALAMAH TERMASUK SEORANG PEJUANG, SEMASA HIDUPNYA , IA BANYAK MENGGEMBLENG PARA PEMUDA DAN PEJUANG UNTUK TERUS BERJIHAD UNTUK MEMBELA AGAMA DAN NEGAR.KARENA ITULAH, SYEIKH ALI TERMASUK TARGET ORANG YANG DICARI PENJAJAH BELANDA , MASUK DALAM PENCARIAN ORANG YANG AKAN DITANGKAP.
NAMUN , KETIKA BEBERAPA SERDADU BELANDA AKAN MENANGKAPNYA, SUBHANALLAH, SYEIK ALI, YANG WAKTU ITU MENGHADAP JENDELA RUMAH, TIDAK DIKETAHUI OLEH PARA SERDADU ITU. MEREKA TIDAK MELIHAT SYEIKH ALI ADA DIRUMAH TERSEBUT.HINGGA LOLOSLAH SYEIKH ALI DARI PENANGKAPAN BELANDA.
SELALU BERPRASANGKA BAIK.
SYEIKH ALI LAHIR TAHUN 1323 H / 1905 M DIDESA KETANGGUNGAN.KABUPATEN BREBES.JAWA TENGAH. SEBELUM IA BALIGH , AYAHNYA,SYEIKH AHMAD BIN ABU BAKAR BASALAMAH, MENYERAHKAN PUTRANYA ITU KEPADA AL ARIF BILLAH AL HABIB AHMAD BIN ABDULLAH BIN THALIB AL ATTHAS PEKALONGAN UNTUK MENGIKUTI MAJELIS-MAJELISNYA.BEGITU BERSEMANGAT SYEIKH ALI MENUNTUT ILMU . SEHINGGA PADA USIA MUDA IA TELAH MENDAPATKAN ILMU DAN ASRAR ( RAHASIA ) DARI GURUNYA.
BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN SYEIKH ALI DIKIRIM KE HAJRAIN DAN TARIM HADRAMAUT UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKANNYA. IA BELAJAR ILMU FIQIH, TAFSIR,NAHWU DAN TASAWWUF DIHADRAMAUT BERSAMA HABIB ALI BIN AHMAD AL ATTHAS , PUTRA HABIB AHMAD BIN ABDULLAH BIN THALIB AL ATTHAS . DIANTARA GURU-GURUNYA ADALAH ULAMA BESAR, AL IMAM AL HABIB ABDULLAH BIN UMAR ASY SYATHIRI, LALU AL IMAM ALHABIB ALWI BIN ABDULLAH BIN SYIHAB, DAN BEBERAPA ULAMA TARIM LAINNYA. IA BELAJAR DISANA SELAMA KURANG LEBIH SEMBILAN TAHUN.
SETAHUN KEMUDIAN IA MENIKAH DENGAN PUTRID PAMANNYA, DAN MEMILIKI ANAK LAKI-LAKI SATU-SATUNYA. KETIKA PUTRANYA LAHIR , IA MENDATANGI GURUNYA, AL HABIB AHMAD AL ATTHAS , DIPEKALONGAN, UNTUK MEMBER KABAR GEMBIRA SEKALIGUS MEMINTA AGAR SANG GURU MEMBER NAMA PUTRANYA. OLEH WALI PEKALONGAN ITU, PUTRANYA DIBERI NAMA “ MUHAMMAD “ . DIALAH YANG SEKARANG MENERUSKAN DAKWAH SYEIKH ALI BASALAMAH, DAN KINI SYEIKH MUHAMMAD BASALAMAH SUDAH BERUMUR 85 TAHUN.
DITEGAL IA MASIH SEMPAT BELAJAR KEPADA AL HABIB ALWI BIN HASAN AL KAFF. SETAHUN DITEGAL, KEMUDIAN IA PINDAH KE JATI BARANG, MEMBANGUN RUMAH DAN MASJID UNTUK BERDAKAWAH SELAMA 50 TAHUN HINGGA HARI MENINGGALNYA PADA AHAD TANGGAL 3 JUMADIL ULA 1399/31 MARET 1979 M.
PADA TAHUN 1368 H / 1949 M, SYEIKH ALI MENUNAIKAN IBADAHA HAJI DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL LAUT. SELAMA DIMEKKAH, IA MENIMBA ILMU DARI ULAMA BESAR MUFTI MEKKAH, AS SAYYID ALAWI BIN ABBAS AL MALIKI AL HASANI, JUGA AL ALIM AL ALAMAH AS SAYYID AL HABIB HASAN BIN MUHAMMAD FAD’AK DAN BANYAK ULAMA BERBAGAI PENJURU DUNIA YANG ADA DIMEKKAH.
SEKEMBALI DARI MEKKAH, IA MENGAJARKAN ILMU KEPADA DUA KALANGAN. UNTUK KALANGAN AWAM PADA HARI AHAD , SEDANGKAN UNTUK KALANGAN KHUSUS, YAITU CALON USTADZ DAN ULAMA, PADA HARI YANG LAINNYA LAGI . SELAIN ITU , IA JUGA MENJADI KHALIFAH TAREQAT TIJANIYYAH , YANG BERPUSAT DIMAROKO.
DALAM KEHIDUPAN SYEIKH ALI, HANYA ADA TIGA KEGIATAN PENTING, YAITU TA’LIM, MEMBACA WIRID DAN TASBIH, DAN TERAKHIR MUTHALA’AH KITAB KUNING.
DALAM BIDANG TA’LIM, SUDAH RIBUAN MURID-MURIDNYA DI SELURUH PANTURA JAWA.DALAM WIRID , IA SERING MEMBACA DOA “ ALLAHUMMA BAARIKLIY FIL MAUTI WA FIIMAA BA’DALMAUT ( YA ALLAH, BERKATILAH AKU KETIKA MATI DAN SETELAH MATI ) SEBANYAK 27 KALI BA’DA SHOLAT SUBUH. SEMENTARA SEBAGAI PENGKAJI KITAB, HAMPER RIBUAN KITABNYA TERSIMPAN DIRUMAHNYA .
UNTUK MEMBURU KITAB KUNING, IA MEMBELI KEPADA BANYAK PEDAGANG KITAB. KALAU KITAB ITU TIDAK ADA , IA MENYURUH ORANG UNTUK MENYALIN, KEMUDIAN MENJILID PERSIS KITAB ASLINYA.
SIDI MUHAMMAD AL JAKANI, SEORANG MUQADDAM TAREQAT TIJANI DARI MAROKO, YANG MEMANG SENGAJA DATING DARI JAUH DARI NEGERI PALING BARAT DI AFRIKA UTARA ITU UNTUK MENGHADIRI HAUL, MENGATAKAN BAHWA SYEIKH TERKABUL DOANYA. DAN SEWAKTU HAUL WAKTU ITU( AHAD 16-6-2013 ) TERBUKTI TENTANG KARAMAH DAN KEWALIANYA , BERIBU-RIBU ORANG YANG DATING MENDOAKANNYA.
IA MENGHARAPKAN,JAMA’AH YANG HADIR DALAM ACARA HAUL MENELADANI KEUTAMAAN SYEIKH ALI. MENURUT SYEIKH SHOLEH BIN MUHAMMAD BIN ALI BASALAMAH, SANG CUCU, SALAH SATU SIFAT SYEIKH ALI YANG PATUT DITIRU YAITU TIDAK PERNAH MENGGUNJING ORANG LAIN DAN SELALU BERPRASANGKA BAIK KEPADA ORANG LAIN . SIFAT INI MENJADI HIDUP KITA TENANG DAN TENTRAM.( AHMAD BIN FAQIH BASYAIBAN ).
DIKUTIP DARI : MAJALAH AL-KISAH NO 15/22 JULI-4 AGUSTUS 2013
HALAMAN : 146-149
DIKETIK ULANG : AHMAD BIN FAQIH BASYAIBAN ( CHEMOT MARLEY )

Maqam Al Habib Umar bin Muhammad bin Hasan bin Hud Al Atthas

Maqam Al Habib Umar bin Muhammad bin Hasan bin Hud Al Atthas
Letak Jln. Raya Condet Cililitan.Jakarta Timur.

Al habib Umar Bin Hud Al athos
Habib Umar Bin Hud Al Athos adalah seorang ulama dan konon
beliau juga seorang wali quthub usianya lebih dari 100 tahun dilahirkan di penghujung abad ke 19 di Hadramaut, Yaman Selatan. Sejak usia muda beliau telah datang ke Indonesia. Mula-mula tinggal di Kwitang, Jakarta Pusat. Beliau berdakwah sambil berjualan kain di Pasar Tanah Abang. Kemudian membuka pengajian dan majelis maulid di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Sekitar tahun 1950-an, Beliau ke Mekkah dan bermukim selama beberapa tahun dan selama di mekkah beliu menggunakan kesempatan tersebut untuk belajar kepada ulama-ulama setempat. Tapi, sayangnya, saat hendak kembali ke Indonesia, ia tertahan di Singapura.

Pasalnya, pada awal 1960-an terjadi konfrontasi antara RI dan Malaysia, sementara Singapura masih merupakan bagian negara itu. Habib Umar baru kembali ke Tanah Air setelah usai konfrontasi, pada awal masa Orde Baru. Tapi, rupanya banyak hikmah yang diperoleh di balik kejadian tersebut. Karena, selama lebih dari lima tahun di Malaysia dan Singapura, ternyata beliau sangat dihormati oleh umat Islam setempat, termasuk Brunei Darussalam.

Karenanya tidak heran kalau orang menyebut Maulid Nabi yang diselenggarakan Habib Umar di Cipayung sebagai maulid internasional. Maulid ini dihadiri sekitar 100.000 jamaah, termasuk ratusan jamaah dari mancanegara. Untuk perjamuan makanan untuk para jamaah yang menghadiri maulid ini diperlukan ribuan ekor kambing dan berton-ton beras. Kalau ditanya orang dari mana dananya, maka Habib Umar selalu bilang dari Allah.

Sesuatu yang mungkin lain dibandingkan dengan acara-acara maulud di majelis lain adalah, tidak ada ceramah-ceramah setelah baca maulud. Acaranya langsung saja yakni baca maulud, zikir dan ditutup dengan do’a. Tidak adanya ceramah-ceramah yang sudah tradisi sejak lama itu, karena Habib Umar khawatir akan menimbulkan saling serang dan fitnah.

Kegiatan rutin Habib Umar yang lain yang memasyarakat adalah shalat subuh berjamaah di kediamannya di Condet. Setiap hari terdapat sekitar 300 jamaah subuh yang datang. Khusus pada hari Jumat, jamaahnya meningkat menjadi sekitar 1.000 orang. Setiap Sabtu mereka para jama’ah diberikan pelajaran Fiqih sedangkan di Cipayung bogor tiap kamis malam diadakan pembacaan maulid diba' dan yang menarik adalah setelah diadakan kegiatan tersebut para jama’ah dijamu oleh Habib Umar Bin Hud seperti nasi uduk lengkap dengan lauk-pauknya. Habib Umar meninggal dunia pada bulan Agustus 1999 di rumahnya dan dimakamkan di Wakaf al-Hawi dekat dengan pusat perbelanjaan PGC cililtan sesuai dengan wasiat beliau.

Ada sebuah cerita dari imam supriyanto ttg beliau habib umar bin hud al athos
dia muh imam supriyanto pada suatu masa dia begitu lupa pada agama, dia khilaf pada dunia,dia rusak iman dia hanya untuk senang-senang pada dunia. Semasa kecil dia begitu ingin hadir di majlis beliau tapi keterbatasan dan kasih sayang orang tua dia menghalangi perjumpaan dia dengan beliau. Tapi dia harus berterima kasih pada sosok yang semasa dia kecil kira2 waktu itu dia kelas 5 atau 6 SD, karena beliau dia kembali pada jalan yang telah Allah gariskan untuk diikuti, beliau membimbing dia walaupun hanya lewat sebuah mimpi, beliau menarik dia ke dalam masjid dan menyuruh dia sholat di dalamnya, dia di dalam mimpi tersebut menolak tetapi beliau mengandeng tangan dia dan memberikan keterangan yang begitu menyejukkan. Dan seteah mimpi tersebutlah dia kembali pada jalan ini dan kembali mencari ilmu dari ustad maupun habaib yang dia jumpai, satu hal lagi dia telah menemukan masjid yang ada di dalam mimpi dia dan ternyata masjid itu ada di daerah pasar minggu dan memang benar itulah masjid yang dibangun karena perintah dari habib umar bin hud al athos. InsyaAllah bagi jamaah yang mau bertemu dia, dia INSYA Allah selalu hadir setiap tahun di pesantren beliau di bilangan puncak jawa barat. alfatihah ila hadhrotin Nabi muhamad Sallahu 'alaihi wassalam khususon ila ruhi alhabib umar bin hud alathos...alfatihah...

KAROMAH ABAH ANOM (Pondok Pesantren Suryalaya Bandung)

KAROMAH ABAH ANOM (Pondok Pesantren Suryalaya Bandung)

MURSYID THORIQOH QODIRIYYAH WAN NAQSYABANDIYYAH SYEIKH AHMAD SOHIBUL WAFA TAJUL ‘ARIFIN RA

(ABAH ANOM)

DAGING BERUBAH JADI MANUSIA

Cerita ini diambil dari ceramahnya KH.M.Abdul Gaous Saefulloh Al-Maslul atau Ajengan Gaos salah satu wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia.

KH. Maksum memiliki seorang istri yang sedang mengandung. Menurut fonis dokter, istri kiayi tersebut bukanlah kehamilan normal yang biasanya terjadi pada seorang wanita. Namun istri KH.Maksum dovonis menderita kangker dan harus segera dioperasi.

Sang Kiayi akhirnya datang ke Suryalaya ingin bertemu Pangersa Abah Anom untuk meminta doa beliau agar istrinya diberi kelancaran saat operasinya nanti. Ketika kiayi Maksum mengutarakan maksudnya tersebut, Abah hanya berkata: “Heug, sing jadi jelema”, dalam bahasa Indonesia: iya, jadi manusia, maksudnya adalah semoga kandungan istri kiayi Maksum menjadi manusia dengan izin Allah.

Dan ternyata, baru saja istri kiayi Maksum satu langkah keluar dari rumah Pangersa Abah, dia merasakan gerakan-gerakan dalam rahimnya itu, subhanallah. Kontan saja istri kiayi Maksum kaget, dan langsung memeriksakan dirinya ke Dokter. Lalu apa kata Dokter? Subhanallah, Dokter pun sama terkejutnya dengan pasangan suami istri Kiayi Maksum tersebut.

Allahu Akbar, kun fayakun, dengan izin-Nya melalui doa Kekasih-Nya, daging jadi yang asalnya akan diangkat tersebut, ternyata berubah menjadi sesosok manusia kecil yang menggemaskan berjenis kelamin laki-laki. Ya, ternyata setelah dioperasi daging jadi itu berubah menjadi seorang bayi, yang diberi nama Sufi Firdaus.

Idos panggilan anak ini, hingga saat ini masih hidup dan mengabdikan dirinya untuk menjadi murid Syeikh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin ra (Abah Anom).

Diceritakan Bapak Etje Juardi, ada Ulama yang dikenal sakti mandraguna tanpa pilih tanding, namanya Kiai Jured.

Kiai tersebut datang ke Pondok Pesantren Suryalaya dengan satu bis yang membawa 70 santrinya. Semua santri disebar disekitar Pesantren Suryalaya, setelah Kiai itu masuk ke halaman Abah Anom, tidak disangka Abah Anom sudah berada didepan madrasah dan menyuruh Kiai untuk masuk ke madrasah Abah Anom bersama 70 santrinya yang telah disebar. Kiai tersebut merasa kaget akan kasyaf (penglihatan batin)nya Mursyid TQN. Abah Anom meminta Kiai tersebut dan para santrinya untuk makan dahulu yang telah Beliau sediakan di madrasah.

Di dalam madrasah Kiai memuji Abah Anom tentang pesantren Beliau yang sangat luas nan indah, tetapi dibumbui kritik secara halus tentang kekurangan pesantrenya yaitu tidak adanya burung cendrawasih, burung yang terkenal akan bulunya yang indah. Beliau hanya tersenyum dan menimpalinya dengan jawaban yang singkat : “Tentu saja Kiai”. Suatu di luar jangkauan akal setelah jawaban itu burung cendrawasih yang berbulu indah melayang-layang di dalam madrasah yang sesekali hinggap. Kejadian itu membuat terpesonanya akan karomah yang dimiliki Beliau, Kiai itu diam seribu bahasa.

Keajaiban lagi, ketika makan dengan para santrinya yang 70 pun nasi yang di sediakan dalam bakul kecil itu tidak pernah habis.

Namun, Kiai ini masih penasaran dan tidak mau kalah begitu saja, setelah makan Kiai tersebut meminta kepada Beliau untuk mengangkat kopeah/peci yang telah “diisi“, yang sebelumnya dicoba oleh para santrinya tidak terangkat sedikitpun. Subhanallah .. hanya dengan tepukan tangan Abah Anom ke lantai kopeah itu melayang-layang, Kiai merasa malu dan kalah lagi.

Selanjutnya Kiai tersebut mengeluarkan batu yang telah disediakan sebelumnya, dan batu itu dipukul dengan “kekuatan” tangannya sendiri sehingga terbelah menjadi dua, sedangkan belahannya diberikan kepada Abah Anom. Kiai itu meminta kepada Abah Anom untuk memukulnya sebagaimana yang telah dicontohkannya.

Abah Anom mengatakan kepada kiai itu : “Abah tidak bisa apa-apa, baiklah” selanjutnya batu itu diusap oleh tangan Abah dan batu itu menjadi air ,subhanallah…

Kiai menguji lagi karomah Abah Anom dengan kelapa yang telah dibawa santri dari daerahnya. Kiai tersebut meminta yang aneh-aneh kepada Abah Anom agar isi dalam kelapa tersebut ada ikan yang memiliki sifat dan bentuk tertentu.

Dengan tawadlunya Abah Anom menjawab: “Masya Allah, kenapa permintaan kiai ke Abah berlebihan?, Abah tidak bisa apa-apa .

Selanjutnya Abah Anom berkata : “ Baiklah kalau begitu, kita memohon kepada Allah. Mudah-mudahan Allah mengabulkan kita”. Setelah berdoa Beliau menyuruh kelapa itu untuk dibelah dua, dan dengan izin Allah didalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan permintaan sang kiai. Subhanalllah…

Selanjutnya, entah darimana datangnya di tangan Abah Anom sudah ada ketepel, dan ketepel itu diarahkan atau ditembakan kelangit-langit madrasah, sungguh diluar jangkauan akal, muncul dari langit-langit burung putih yang jatuh dihadapan Kiai dan Beliau.

Setelah kejadian itu, Kiai menangis dipangkuan Abah Anom Akhirnya Kiai memohon kepada Abah Anom untuk diangkat menjadi muridnya.

Kiai itu ditalqin dzikir TQN Setelah ditalqin Kiai menangis dipangkuan Abah Anom sampai tertidur. Anehnya, Bangun dari tidur sudah berada dimesjid. Subhanallah….

(Percaya atau tidak percaya terserah bagaimana anda menyikapinya)

Makam Keramat Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi



Makam Keramat Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi

Panjang Makam 9 Meter lebar 0,5 Meter

Makam Panjang di Tangerang – Banten yang tak pernah sepi dari peziarah.

Umumnya makam atau kuburan panjangnya 2 meter dan lebar 0,5 atau 1 meter. Namun makam Kramat Panjang terletak di Kampung Kramat, Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Makam ini berbeda dengan makam-makam pada umumnya memiliki panjang 9 meter dan lebar 0,5 meter.

Makam misterius ini diduga telah berusia lebih dari seribu tahun. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya beberapa obyek arkeologis di sekitar kawasan seperti fragmen keramik, gerabah, fragmen kapan, dan lain-lain.
Tidak diketahui pasti silsilah yang dimakamkan di dalam makam ini, tetapi menurut keterangan juru kunci, Bpk.Husein, tokoh yang dimakamkan bernama Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi.

Ali Al Uraidhi bin Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin ‘Ali Zain al-‘Abidin bin al-Hussin al-Sibth bin ‘Ali suami Fathimah al-Zahra’ binti Muhammad Rasulullah SAW. adalah pendatang dari Hadramaut. Komplek makam ini terletak di sebelah utara jalan desa, dilengkapi bangunan cungkup. Lokasi sangat strategis dan akses jalan cukup baik memudahkan peziarah untuk berkunjung.

“Peziarah ada berasal dari Banten, Jakarta , Bogor , Bekasi, Magelang, Madura bahkan Turki,”tuturnya.

Cungkup dan jirat ini merupakan bangunan baru hasil renovasi masyarakat. Pada bagian kepala makam terdapat dua buah nisan dari jenis yang berbeda dengan posisi berdampingan. Satu nisan berbentuk slab dan sebuah lagi nisan berbentuk sayap (tipe Aceh) Nisan bagian kaki tidak terlihat karena ditutup oleh kain. Sampai sekarang masyarakat masih mengkeramatkan makam tersebut sehingga lokasinya disebut Kampung Keramat.

Namun, riwayat Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi sampai di desa Sukawali masih simpang siur. Bpk.Husein menceritakan , awalnya Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi berlayar dari Hadramaut akan ke pulau jawa. Ketika akan memasuki perairan Banten, kapalnya diterjang badai sehingga kandas di pesisir pantai desa Sukawali. Akhirnya Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi memutuskan untuk menetap di desa Sukawali dan menyebarkan agama islam.

“Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi konon menyebarkan agama Islam sampai kemana-mana bahkan sampai ke Madura. Maka banyak orang Madura yang mencari cari makam ini,”ujarnya.
Menurut peziarah yang datang, rata-rata mereka sebelumnya mendapat mimpi supaya berziarah ke makam keramat ini. bpk.Husein menuturkan , gambaran peziarah terhadap Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi ketika bermimpi hampir sama. Dalam mimpinya mereka ditemui seseorang bertinggi besar, berwajah arab, berewokan, memakai surban dan jubah berwarna putih.
“Saya sendiri secara gaib juga pernah bertemu Habib di makam ini. Saat itu malam hari, saya sedang tafakur, Habib menampakkan diri dan mengucapkan salam. Perawakannya persis yang digambarkan peziarah,”ungkapnya.

Selama ini memang banyak kejadian gaib yang menlingkupi makam. Konon dulu pernah terjadi banjir besar di kawasan Sukawali. Namun makam ini tidak tersentuh air, selamat dari terjangan banjir. Air seakan-akan mengelilingi makam ini. Maka banyak penduduk yang berlindung di makam ini.
Selain itu, peristiwa gaib lain adalah ketika gunung Krakatau meletus, makam ini selamat dari terjangan tsunami dan guyuran letusan krakatau. Jika tempat lain habis disapu tsunami dan tertutup lumpur, makam Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi tetap bersih seakan tidak terjadi apa-apa.
Mengingat kejadian itu, maka warga sekitar makam lantas merawat makam. Mereka menyakini bahwa yang dimakamkan bukan orang sembarangan, melainkan waliullah karena memiliki karomah yang luar biasa. Terbukti sejak itu berduyun-duyun banyak peziarah mendatangi makam. Nama kampung keramat tak lepas dari keberadaan makam Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi . “Makam Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi dikeramatkan warga desa, lalu lambat laun desa tersebut dikenal dengan nama desa Kramat,”jelas Bpk.Husein.

Cuma sampai sekarang tidak jelas lagi keturunan Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi, Bpk.Husein mengaku tidak mengetahui sisa-sisa keturunan Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi . Selama ini juga belum ada orang yang mengaku sebagai anak keturunan Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi . Sehingga riwayat kehidupan Habib Abdullah sulit dilacak karena tidak ada peninggalan tertulis dan tidak ditemukan keturunannya.

Mengenai makam Habib Abdullah yang memiliki panjang diluar kewajaran, banyak versi yang beredar. Bpk.Husein menerangkan, panjang makam yang mencapai 9 meter ini sebenarnya sebuah bentuk penghormatan masyarakat masa itu.
“Dulu jika seorang tokoh yang meninggal dunia, maka makamnya dibuat panjang untuk menghormatinya. Semakin panjang makammnya berarti namanya semakin harum . Jadi bukan karena orangnya panjang 9 meter,”tandasnya.
Tapi memang banyak juga orang yang percaya pada cerita yang beredar bahwa makam panjang ini berukuran panjang karena Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi bertubuh tinggi sampai 9 meter.

“Mungkin saja Habib Abdullah tinggi besar tapi tidak mungkin sampai 9 meter, itu kan tidak wajar,”tukasnya.
“Habib Abdullah Bin Ali Al Uraidhi dapat dikatakan pula wali penyebar islam di wilayah Betawi dan Tangerang,”papar Bpk.Husein.

Dulu di kawasan Tangerang juga banyak resi-resi agama hindu yang bercokol. Mereka tidak mau begitu saja masuk islam dengan sukarela. Sehingga Habib Abdullah diceritakan mengadu ilmu dengan para resi. Konon Habib Abdullah bertanding ilmu di pinggir pantai dengan resi. Mereka saling adu ilmu kesaktian.

“Banyak resi yang berhasil dikalahkan lalu masuk islam,” ungkap Bpk.Husein.

Sekian.

Kurang lebihnya saya mohon maaf.
Jika ada hikmah yang dapat dipetik, jika sanggup menjadi inspirasi itu karena ALLAH, dan jika ada kesalahan mohon dimaafkan karena saya hanyalah manusia biasa, tempatnya salah dan lupa yang sedang mencoba belajar tentang arti IKHLAS, arti SABAR, arti MENCINTAI dan DICINTAI, arti MEMAAFKAN, arti TAWAKAL, arti TIADA-ADA-TIADA, dan insya ALLAH apa yang saya tulis disini bisa memberi sedikit pelajaran.
Wallahu a'lam bishowab.

KYAI MAHRUS ALI MENGHENTIKAN HUJAN

KYIA MAHRUS ALI MENGHENTIKAN HUJAN

K.H.MAHRUS ALI ADALAH PENGASUH PONDOK PESANTREN LIRBOYO KEDIRI,BELIAU LAHIR DI GEDONGAN CIREBON PADA TAHUN 1906,DAN WAFAT PADA TAHUN 1985,AYAH BELIAU BERNAMA KIAY ALI,PUTERA KIAY ABDUL AZIS,PENGASUH PONDOK PESANTREN WORBOGOR SINGARAJA INDRAMAYU
KETIKA JAMAN PENJAJAHAN BELANDA ,BELIAU AKTIF BERGELIRYA DIDAERAH JAWA TIMUR ,IKUT BARISAN SABILILLAH,DAN BERSAMA PARA SANTRINYA.IKUT BERJUANG DALAM PERTEMPURAN 10 NOPEMBER 1945 YANG KEMUDIAN DIKENAL DENGAN HARI PAHLAWAN
DIRIWAYAT KAN OLEH GUS ANWAR ISKANDAR KETUA TANFIDZIYAH NU KODYA KEDIRI
,BAHWA KIAY MAHRUS ALI ADALAH SEORANG ULAMA KARISMATIK DIKALANGAN NU YANG MEMILIKI KAROMAH
ALKISAH,GEDUNG-GEDUNG UNIVERSITAS TRI BAKTI ( UIT ) AKAN DIRESMIKAN PENGGUNAANNYA ,RIBUAN SANTRI ULAMA DAN PEJABAT MEMENUHI KAMPUS ,BEBERAPA SANTRI BERDIRI MEMBENTUK PAGAR MENYAMBUT MENTERI AGAMA
AKAN TETAPI SUASANA BERUBAH ,LANGIT KEDIRI YANG PAGI ITU CERAH MENDADAK MENDUNG DAN KEMUDIAN HUJAN PUN TURUN.SEMENTARA ITU MENTERI AGAMA SUDAH BERADA DI KEDIRI ,ISTIRAHAT SEJENAK DI KANTOR WALIKOTA .PANITIA TAMPAK GUNDAH,SEIRING DEKATNYA WAKTU PERESMIAN ,HUJAN SEMAKIN DERAS.
LAIN HALNYA DENGAN KIAY MAHRUS,BELIAU JUSTRU KELIATAN TENANG .MENDENGAR ROMBONGAN MENTERI AGAMA MENUJU KAMPUS,BELIAU PENUH DENGAN PERCAYA DIRI MAJU KE PANGGUNG
''PARA SANTRI ,MARI KITA MENGANGKAT TANGAN ,BERDOA KEPADA ALLAH .KITA MINTA AGAR HUJAN DIHENTIKAN ''PINTA BELIAU
BELIAU KEMUDIAN BERDOA DAN HADIRIN MENGAMINI,TIDAK LEBIH DARI 5 MENIT ,HUJAN TIBA-TIBA BERHENTI .LANGIT KEDIRI KEMBALI CERAH,SEIRING ITU,ROMBONGAN MENTERI AGAMA SAMPAI DITEMPAT ACARA
KURANG LEBIH 1 JAM ,ACARA PERESMIAN BERLANGSUNG ,MENTERI AGAMA MELETAKKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN MUSHOLLA KAMPUS .USAI ACARA DIIRINGI SHOLAWAT NABI ,ROMBONGAN BERTOLAK KEMBALI ,KE BALAI KOTA KEDIRI .HADIRIN BELUM SEMPAT ANGKAT KAKI ,HUJAN DERAS TIBA-TIBA KRMBALI MENGGUYUR KOTA KEDIRI YANG TADI CERAH SEBENTAR
PEMBICARAAN SANTRI LIRBOYO BUKAN LAGI TERTUJU GEDUNG BARU KAMPUS,ATAU PIDATO MENTERI,NAMUN IHWAL HUJAN YANG SEMPAT ''TERTAHAN'' OLEH DOA BELIAU ,BAGI SANTRI BARU ,PERISTIWA ITU SUNGGUH MENAKJUBKAN ,PERISTIWA ITU MEMBUAT SANTRI BARU KAGUM DAN HORMAT KEPADA PENGASUHNYA,AKAN TETAPI ,BAGI KIAY HALIMI ,KISAH SEPERTI ITU BUKANLAH HAL BARU
''ITU PERISTIWA UNTUK KESEKIAN KALINYA YANG SAYA LIHAT''KATA KIAY YANG PULUHAN TAHUN MENDAMPINGI BELIAU .KIAY HALIMI MENUTURKAN,ADA DOA KHUSUS, UNTUK MENUNDA HUJAN YANG BIASA DIBACA BELIAU.
http://www.facebook.com/SYAFAAH.dan.BAROKAH

Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasan


Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani, Bapa Sayyid Muhammad bin Alwi Al-maliki Al-Hasani

Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani merupakan salah seorang ulama Makkah terunggul di abad yang lalu. Beliau telah mengajar pelbagai ilmu Islam turath di Masjidil Haram selama hampir 40 tahun. Ratusan murid dari seluruh pelusuk dunia telah mengambil faedah daripada beliau melalui kuliah beliau di Masjidil Haram, dan ramai di kalangan mereka telah memegang jawatan penting agama di negara masing-masing.
Malah, Raja Faisal tidak akan membuat apa-apa keputusan berkaitan Makkah melainkan setelah meminta nasihat daripada Sayyid Alawi. Beliau telah meninggal dunia pada tahun 1971 dan upacara pengebumiannya merupakan yang terbesar di Makkah sejak seratus tahun. Dalam tempoh 3 hari daripada kematian beliau, Stesyen Radio Saudi tempatan hanya menyiarkan bacaan Al-Quran, sesuatu yang tidak pernah dilakukan melainkan hanya untuk beliau.
Maklumat lanjut tentang Sayyid Alawi boleh dirujuk kepada biografinya berjudul Safahat Musyriqah min Hayat Al-Imam As-Sayyid As-Syarif Alawi bin Abbas Al-Maliki oleh anaknya, yang juga merupakan adik kepada Sayyid Muhammad, Sayyid Abbas Al-Maliki. Sayyid Abbas juga seorang ulama, tetapi lebih dikenali dengan suara merdunya dan pembaca qasidah yang paling utama di Arab Saudi. Biografi ini mengandungi tulisan berkenaan Sayyid Alawi dari ulama dari seluruh dunia Islam.
Selepas kewafatan Sayyid Alawi, anaknya, Sayyid Muhammad telah menggantikan tempat beliau dalam meneruskan usaha dakwah & warisan ulama, di mana akhirnya anaknya ini menjadi ulama terkenal dan dikasihi murid-muridnya serta umat di pelusuk dunia.
Dihantar oleh Muhammad Abdulloh Suradi pada 6:30 AM

Terjangkit Penyakit Menahun, Diobati dengan Tiga Korma

Terjangkit Penyakit Menahun, Diobati dengan Tiga Korma

Ra Lilur ternyata tak hanya piawai mendeteksi masa depan. Ia juga ahli mengobati orang sakit. Tak aneh jika banyak tamu yang minta tolong untuk mengobati penyakitnya. Bahkan semenjak hijrah ke sebuah desa di kecamatan Galis Bangkalan, tamu yang hadir meminta barokah semakin bejibun saja. Uniknya, yang datang tidak hanya dari kalangan santri dan masyarakat biasa, namun juga kiai pengasuh pesantren yang punya masalah.
Salah satunya, seorang kiai asal Surabaya. Kiai ini sudah puluhan tahun mengidap penyakit aneh. Awalnya dikira terkena serangan syaraf. Menurut analisis dokter spesialis syaraf terkenal yang praktik di Jl. Diponegoro Surabaya, kiai ini, syaraf rahangnya terganggu, sehingga sulit mengatupkan lidahnya. Kalau berbicara harus dipegang. Pendek kata penderitaan itu sudah lama.
Sebelum memeriksakan ke dokter neurolog tersebut, kiai ini melanglang buana berkonsultasi dengan berbagai ahli, baik ahli medis, maupun paranormal. Tapi hasilnya nol besar. Bahkan pernah juga berkonsultasi ke KH. Ghofur, pengasuh ponpes Sunan Drajat Paciran Lamongan.
Juga gagal. Salah seorang santrinya, pernah menyarankan agar berobat ke suatu daerah di Jabar. Tapi setelah dijalankan, perkembangannya hanya sesaat. Usai berobat, hanya sepekan kondisinya sehat, setelah itu kambuh lagi.
Karena penyakit yang menahun inilah, kemudian timbul syak swasangka, jangan-jangan penyakit aneh ini, bukan penyakit lahir, karena tak terdeteksi secara medis, tetapi penyakit kiriman, alias terkena sihir atau sejenisnya.
Namun kiai ini terus berikhtiar sembari tetap pasrah. Di tengah-tengah kepasrahan itulah, tiba-tiba timbul wisik-wisik dari seorang tamu yang agak aneh. Tamu itu menyarankan, agar meminta barokah ke Ra Lilur.
Tanpa pikir panjang, maka berangkatlah rombongan kiai itu ke tempat pedepokan Ra Lilur di sebuah desa Banjar kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan. Biasanya orang yang tak pernah sowan ke Ra Lilur, sulit langsung ditemui. Tapi khusus yang satu ini, Ra Lilur langsung menyanggongnya. "Lenggi-lenggi pada parlo napa (mari silakan duduk, ada maksud apa ke sini)," sapanya.
Kiai ini langsung mengutarakan niatnya. Ia juga menceritakan perjalanannya berobat ke mana-mana, namun hasilnya nihil.
Mendengar keluhan itu, Ra Lilur langsung memberi tiga buah korma dari dalam rumahnya. "Da'ar pa tada' (silakan makan dihabiskan)," kata Ra Lilur.
Saat dialog itu tak begitu cair. Maklum Ra Lilur memang sering memperlihatkan suasana yang sulit ditebak. Kadang-kadang tertawa, tapi kadang-kadang tak banyak bicara.
Mungkin saat itu, Ra Lilur paham, betapa menderitanya kiai ini lantaran merasakan sakit menahun.
Usai menyuguhkan tiga korma, Ra Lilur memberi wejangan, agar kiai tadi, berobat ke seorang dokter kiai di sebuah kawasan sekitar Pasar Turi Surabaya. Kenapa disebut dokter kiai, karena dokter itu, selain memberi obat, juga memberi bacaan-bacaan.
Hasilnya? Alhamdulillah, penyakit menahun kiai sederhana itu akhirnya berangsur-angsur sembuh.

KARAMAH GURU SEKUMPUL

KARAMAH GURU SEKUMPUL 

Kisah nyata di bulan rajab 1993,ini tentang sebagian kecil dari karomah abah guru sekumpul...
Ulun tinggal bersama 3 orang teman dalam 1 kamar asrama dikawasan antasan senor ilir...
Malam itu tepat malam jum'at,selesai rapi melaksanakan aktifitas di asrama dan lainnya,kamipun bersiap-siap untuk guringan,dikamar hanya ada ulun dan kawan ulun nang asal kapuas,kebetulan kawan ulun nang asal rantau malam itu umpat kawannya kebanjarmasin,karna jum'at siangnya libur...
Sebelum guring udah jadi kebiasan kami untuk sholat sunnah dulu 2 raka'at...
Sehabis sholat sunnah dan sedikit wiridan,ada hal aneh yg kada suah terjadi seperti malam sebelumnya,kawan ulun nang asal kapuas itu tiba-tiba saja bapander kaya ini ( INGGIH GURU,ULUN SUDAH SIAP,MINTA RIDHO PIYAN DARI DUNIA SAMPAI KEAKHIRAT ) posisi kawan ulun masih duduk di atas sajadah bapander kaya itu...
Sambil barabah handak guring,ulun batakun lawan inya "kanapa ikam jadi bapander sorangan jar ulun,sudah kasyaf kah jar ulun sambil bagayaan"
Kawan ulun tadi hanya menjawab begini "Mudah2an malam ini menjadi malam yg berkah lahir bathin dunia akhirat jar inya"
memang ulun rasakan malam itu sedikit aneh dari malam sebelumnya,hawa sejuk dan hati tenang,seolah-olah kadada beban apapun dalam hidup...
Ringkasnya ulun taguringan,malam itu ulun mimpi melihat cahaya putih yg sangat silau dan kada kawa ulun malihat kiri kanannya,tiba2 ulun dibangunkan oleh kawan ulun tadi,kada tahunya waktu sudah jam 4 lewat,ulun takajut banar karna kada sholat malam,sampai ulun managur kawan ulun " kanapa ikam kada garak aku sholat malam" jar inya "sudah kugarak taga guring mati jar inya"
Yang lebih aneh lagi ulun mancium bau wangi disana sini,nang bahkan ulun belum suah mencium bau wangi itu sebelumnya,dan ulun batakun lawan kawan "bau wangi apaan ini" jar inya " aku habis mimpi tatamu RASULULLAH"
Langsung secara spontan ulun maragap inya,awaknya hibak bau wangi sampai ka rambut...
Ringkas kata,kada tahunya malam sehabis sholat sunnah handak guring itu,inya malihat abah guru sekumpul duduk dihadapannya,dan abah guru jar nya batakun lawan inya (SUDAH SIAP KAH IKAM BATAMUAN DENGAN SAYYIDINA RASULULLAH) dan dijawabnya dengan jawaban di atas nang ulun kisahkan tadi...
Malam jam 1 itu jar inya bangun seperti biasa sholat tahajjud,tapi ulun di bangunkan inya kada mau bangun,selesai tahajjud inya ngaji,disaat ngaji inya taguringan antar guring dan kada,disaat itulah inya mimpi RASULULLAH...
Siangnya ulun datang kerumah salah seorang guru ulun dan menceritakan tentang semuanya,dan guru ulun itu menjabarkan semua tentang kejadian itu....
Dan dilain hari pada suatu malam,ulun tulak kasakumpul lawan kawan ulun tadi,kebetulan kami malam itu duduk jauh dari rumah guru,di pelataran rumah nang masih kawasan sidin,pas pembacaan tiba2 abah guru sekumpul bapander kaya ini ( INDAHNYA ANGIN MA'RIFAT,KAYA APA ...................INDAH BANGAT LAH) titik2 disitu abah guru manyambat ngaran kawan ulun itu,
Subhanalloh,semakin kuatlah keyakinan hati ini klu abah guru sekumpul benar2 memiliki karomah yg luar biasa,sampai2 kawan ulun handak tamimpi RASULULLAH haja sidin tahu,
inilah sebagian kecil kisah nyata nang ulun alami sorang tentang karomah abah guru,semoga ada hikmah buat kita semua dari kisah ulun ini,maaf klu nama kawan ulun drahasiakan,karna kadada izin balum manyambat orangnya,
Kesaksian al-Aalimul faadhil Guru Haji Ahmad Bakri : Jika saya berdusta dalam kesaksian ini maka bolehlah saya dicap sebagai munafik. Ketika saya akan berangkat haji pada suatu tahun, saya sowan kepada Guru Sekumpul. Dalam kesempatan itu saya bertanya: wahai Abah! Siapakah Wali Qutub di negeri Makkah pada masa sekarang? Guru Sekumpul tersenyum seraya berkata : “Bakri, Bakri… nama beliau adalah Habib Abu Bakar bin Abdullah al-Habsyi. Guru Bakri Berkata: “Dimanakah ulun dapat menjumpai beliau?”. Guru Sekumpul menjawab; “engkau pasti akan berjumpa dengan beliau”
KARAMAH GURU SEKUMPUL 2
Saya pun (Guru Bakri) berangkat haji. Satu minggu sebelum pulang ke tanah air, belum juga saya jumpa dengan beliau (Habib Abu Bakar). Akhirnya saya bertanya kepada salah seorang mukimin di Makkah, dimanakah ada seorang yang terkenal sebagai Wali di Makkah ini. Maka dijawab: “ada, beliau tinggal di daerah jabal Nur, nama beliau adalah Habib Abu Bakar al-Habsyi”. Sayapun mencarter taxi ke sana dengan satu orang teman (tidak ramai-ramai, karena ahlussunnah wal jama’ah sangat dicurigai dan diawasi di Saudi). Sesampainya di sana pas waktu Ashar. Selesai sholat Ashar, saya kagum dan terkejut karena ternyata wiridan yang dibaca di sana persis seperti wiridan di sekumpul. Setelah selesai wirid dilanjutkan dengan majelis ta’lim dengan membaca kitab syarah ‘ainiyyah, inipun ternyata sama seperti di sekumpul (waktu itu Guru sekumpul pun sedang mengajarkan kita syarah ‘ainiyyah). Setelah selesai majelis, maka sayapun minta izin untuk bertemu dengan beliau. Tidak lama beliaupun keluar. Ternyata orangnya sudah tua tetapi tampak masih sangat kuat dan bertenaga. Belum sempat saya mengucap salam, beliau langsung berkata ? (selamat datang, seorang Alim yang Besar syaikh Zaini Ghani Martapura), padahal saya tidak pernah memberi tahu beliau. Ternyata yang beliau lihat bukan saya, tetapi Guru Sekumpul. Berarti Guru sekumpul sudah memberi tahu beliau (entah bagaimana caranya) kalau saya akan sowan kepada beliau.

Tanpa panjang pembicaraan saya pun pulang. Karena sebelumnya sudah dinasehati oleh Guru sekumpul untuk tidak banyak bicara. Yang penting minta diakui sebagai murid, itu sudah cukup, sebab seorang guru akan memberi syafaat kepada muridnya.

Setibanya di Banjarmasin saya pun sowan ke Guru sekumpul dengan niat menceritakan kepada beliau apa yang terjadi sekaligus menggembirakan beliau dengan kajadian itu. Malam itu pas malam kamis, selesai pengajian, saya ikuti beliau dari belakang. Beliau menoleh dan berkata: “Naik, Bakri”. Sayapun mengikuti beliau. Kami masuk ke rumah beliau sampai ke dalam kamar beliau. Beliau mematikan lampu dan berdoa agak lama. Setelah kurang lebih sepuluh menitan, selesai berdoa beliau berkata: “sudah Bakri, kada usah bakesah lagi, Abah Tahu ai (yang terjadi).” (selesai kisah Guru Haji Bakri)

KISAH LELUHUR HABIB LUTHFI BIN YAHYA

KISAH PERJUANGAN LELUHUR HABIB LUTHFI BIN YAHYA (RADEN TUMENGGUNG SUMODININGRAT) MELAWAN PENJAJAH BELANDA Nama asli beliau adalah al-All...