KAROMAH ABAH ANOM (Pondok Pesantren Suryalaya Bandung)
MURSYID THORIQOH QODIRIYYAH WAN NAQSYABANDIYYAH SYEIKH AHMAD SOHIBUL WAFA TAJUL ‘ARIFIN RA
(ABAH ANOM)
DAGING BERUBAH JADI MANUSIA
Cerita ini diambil dari ceramahnya KH.M.Abdul Gaous Saefulloh Al-Maslul
atau Ajengan Gaos salah satu wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah wan
Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat
Indonesia.
KH. Maksum memiliki seorang istri yang sedang
mengandung. Menurut fonis dokter, istri kiayi tersebut bukanlah
kehamilan normal yang biasanya terjadi pada seorang wanita. Namun istri
KH.Maksum dovonis menderita kangker dan harus segera dioperasi.
Sang Kiayi akhirnya datang ke Suryalaya ingin bertemu Pangersa Abah
Anom untuk meminta doa beliau agar istrinya diberi kelancaran saat
operasinya nanti. Ketika kiayi Maksum mengutarakan maksudnya tersebut,
Abah hanya berkata: “Heug, sing jadi jelema”, dalam bahasa Indonesia:
iya, jadi manusia, maksudnya adalah semoga kandungan istri kiayi Maksum
menjadi manusia dengan izin Allah.
Dan ternyata, baru saja
istri kiayi Maksum satu langkah keluar dari rumah Pangersa Abah, dia
merasakan gerakan-gerakan dalam rahimnya itu, subhanallah. Kontan saja
istri kiayi Maksum kaget, dan langsung memeriksakan dirinya ke Dokter.
Lalu apa kata Dokter? Subhanallah, Dokter pun sama terkejutnya dengan
pasangan suami istri Kiayi Maksum tersebut.
Allahu Akbar, kun
fayakun, dengan izin-Nya melalui doa Kekasih-Nya, daging jadi yang
asalnya akan diangkat tersebut, ternyata berubah menjadi sesosok manusia
kecil yang menggemaskan berjenis kelamin laki-laki. Ya, ternyata
setelah dioperasi daging jadi itu berubah menjadi seorang bayi, yang
diberi nama Sufi Firdaus.
Idos panggilan anak ini, hingga saat
ini masih hidup dan mengabdikan dirinya untuk menjadi murid Syeikh Ahmad
Shohibul wafa Tajul ‘Arifin ra (Abah Anom).
Diceritakan Bapak Etje Juardi, ada Ulama yang dikenal sakti mandraguna tanpa pilih tanding, namanya Kiai Jured.
Kiai tersebut datang ke Pondok Pesantren Suryalaya dengan satu bis yang
membawa 70 santrinya. Semua santri disebar disekitar Pesantren
Suryalaya, setelah Kiai itu masuk ke halaman Abah Anom, tidak disangka
Abah Anom sudah berada didepan madrasah dan menyuruh Kiai untuk masuk ke
madrasah Abah Anom bersama 70 santrinya yang telah disebar. Kiai
tersebut merasa kaget akan kasyaf (penglihatan batin)nya Mursyid TQN.
Abah Anom meminta Kiai tersebut dan para santrinya untuk makan dahulu
yang telah Beliau sediakan di madrasah.
Di dalam madrasah Kiai
memuji Abah Anom tentang pesantren Beliau yang sangat luas nan indah,
tetapi dibumbui kritik secara halus tentang kekurangan pesantrenya yaitu
tidak adanya burung cendrawasih, burung yang terkenal akan bulunya yang
indah. Beliau hanya tersenyum dan menimpalinya dengan jawaban yang
singkat : “Tentu saja Kiai”. Suatu di luar jangkauan akal setelah
jawaban itu burung cendrawasih yang berbulu indah melayang-layang di
dalam madrasah yang sesekali hinggap. Kejadian itu membuat terpesonanya
akan karomah yang dimiliki Beliau, Kiai itu diam seribu bahasa.
Keajaiban lagi, ketika makan dengan para santrinya yang 70 pun nasi yang di sediakan dalam bakul kecil itu tidak pernah habis.
Namun, Kiai ini masih penasaran dan tidak mau kalah begitu saja,
setelah makan Kiai tersebut meminta kepada Beliau untuk mengangkat
kopeah/peci yang telah “diisi“, yang sebelumnya dicoba oleh para
santrinya tidak terangkat sedikitpun. Subhanallah .. hanya dengan
tepukan tangan Abah Anom ke lantai kopeah itu melayang-layang, Kiai
merasa malu dan kalah lagi.
Selanjutnya Kiai tersebut
mengeluarkan batu yang telah disediakan sebelumnya, dan batu itu dipukul
dengan “kekuatan” tangannya sendiri sehingga terbelah menjadi dua,
sedangkan belahannya diberikan kepada Abah Anom. Kiai itu meminta kepada
Abah Anom untuk memukulnya sebagaimana yang telah dicontohkannya.
Abah Anom mengatakan kepada kiai itu : “Abah tidak bisa apa-apa,
baiklah” selanjutnya batu itu diusap oleh tangan Abah dan batu itu
menjadi air ,subhanallah…
Kiai menguji lagi karomah Abah Anom
dengan kelapa yang telah dibawa santri dari daerahnya. Kiai tersebut
meminta yang aneh-aneh kepada Abah Anom agar isi dalam kelapa tersebut
ada ikan yang memiliki sifat dan bentuk tertentu.
Dengan tawadlunya Abah Anom menjawab: “Masya Allah, kenapa permintaan kiai ke Abah berlebihan?, Abah tidak bisa apa-apa .
Selanjutnya Abah Anom berkata : “ Baiklah kalau begitu, kita memohon
kepada Allah. Mudah-mudahan Allah mengabulkan kita”. Setelah berdoa
Beliau menyuruh kelapa itu untuk dibelah dua, dan dengan izin Allah
didalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan permintaan sang kiai.
Subhanalllah…
Selanjutnya, entah darimana datangnya di tangan
Abah Anom sudah ada ketepel, dan ketepel itu diarahkan atau ditembakan
kelangit-langit madrasah, sungguh diluar jangkauan akal, muncul dari
langit-langit burung putih yang jatuh dihadapan Kiai dan Beliau.
Setelah kejadian itu, Kiai menangis dipangkuan Abah Anom Akhirnya Kiai
memohon kepada Abah Anom untuk diangkat menjadi muridnya.
Kiai
itu ditalqin dzikir TQN Setelah ditalqin Kiai menangis dipangkuan Abah
Anom sampai tertidur. Anehnya, Bangun dari tidur sudah berada dimesjid.
Subhanallah….
(Percaya atau tidak percaya terserah bagaimana anda menyikapinya)
Berisi Biografi, Kisah Perjalanan, dan Karomah Para Ulama Billah di muka bumi. Semoga bermanfaat dan menambah Iman Taqwa kita kepada Allah serta Rosullullah jg Para Penerus Perjuangan Nabi SAW.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
KISAH LELUHUR HABIB LUTHFI BIN YAHYA
KISAH PERJUANGAN LELUHUR HABIB LUTHFI BIN YAHYA (RADEN TUMENGGUNG SUMODININGRAT) MELAWAN PENJAJAH BELANDA Nama asli beliau adalah al-All...
-
SYAIKH ALI BASALAMAH . SEBUAH RUANG VIP RS KUSTATI SEMARANG, MALAM AHAD, 31 MARET 1979, BERBAU HARUM, BAK AROMA DARI RANGKAIAN KEMBANG....
-
KISAH PERJUANGAN LELUHUR HABIB LUTHFI BIN YAHYA (RADEN TUMENGGUNG SUMODININGRAT) MELAWAN PENJAJAH BELANDA Nama asli beliau adalah al-All...
-
Maqam Al Habib Umar bin Muhammad bin Hasan bin Hud Al Atthas Letak Jln. Raya Condet Cililitan.Jakarta Timur. Al habib Umar Bin H...
No comments:
Post a Comment